Miris! Setelah dilarang, kini TikTok dijatuhi sanksi denda jutaan dollar

foto: Pixabay.com
Techno.id - Platform media sosial TikTok kini tengah menghadapi persoalan geopolitik cukup pelik. Ada berbagai negara mengambil sikap tegas dengan memblokir aplikasi tersebut. Terbaru, Australia pada Selasa (4/4) mengikuti jejak Amerika Serikat, Inggris, Kanada yang telah melarang keberadaan TikTok untuk dipakai pejabat pemerintahnya.
Berbagai negara melarang keberadaan TikTok berkat kekhawatiran mereka mengenai kegiatan spionase yang dilakukan Cina. Bahwa beberapa pihak menganggap Cina dapat memanfaatkan data pengguna TikTok dari perusahaan induk yang berbasis di Beijing, ByteDance.
Belum sempat untuk menyelesaikan perihal pelarangan di beberapa negara, nasib TikTok semakin miris. Baru-baru ini pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi terhadap TikTok sebesar EUR 12,7 juta atau setara USD 16 juta, karena melanggar undang-undang perlindungan data privasi anak-anak.
Berikut techno.id pada Jumat (7/4) sajikan fakta terkait sanksi yang diterima TikTok, yang dirangkum dari berbagai sumber.
Sebagai informasi, Komisi Informasi Inggris (IOC) menjatuhkan denda terhadap pemilik TikTok sebesar EUR 12,7 juta. IOC menjelaskan bahwa TikTok telah melanggar ketentuan sejak Mei 2018 sampai Juli 2020, mencakup sejumlah pelanggaran terhadap UU perlindungan data atau (General Data Protection Regulation) yang diterapkan di Inggris.
foto: Pixabay.com
Perlu dicatat, GDPR adalah aturan terkait privasi dan keamanan terberat di dunia. Meskipun dirancang dan disahkan oleh Uni Eropa (UE), regulasi ini membebankan kewajiban kepada organisasi di mana pun, termasuk TikTok. Selama mereka menargetkan atau mengumpulkan data yang terkait dengan orang-orang di UE, maka regulasi ini berlaku.
Lebih lanjut, aturan terkait GDPR ini telah berlaku sejak 25 Mei 2018. Di dalam GDPR terdapat aturan yang mengenakan denda berat terhadap mereka yang melanggar standar privasi dan keamanannya.
IOC menerangkan bahwa terdapat kurang lebih 1,4 juta anak di bawah 13 tahun menggunakan TikTok di negaranya selama kurun waktu 2020. Padahal terdapat aturan mengenai penyedia aplikasi bahwa anak-anak dilarang membuat akun TikTok.
RECOMMENDED ARTICLE
- Cara mudah jadikan suara ayang jadi navigasi Maps, yang bucin bisa cobain
- Cara mudah agar stalking TikTok orang tanpa ketahuan, biar nggak dikira kepo
- Social Bread bantu UKM manfaatkan live shopping di media sosial sebagai lapak berjualan
- 5 Penyebab mengapa TikTok lebih cocok untuk kreator konten newbie ketimbang Instagram
- 3 Website tersembunyi untuk Affiliate TikTok dapatkan banyak cuan, ini cara mudah menggunakannya
HOW TO
-
Cara terbaru translate file dokumen dan jurnal bahasa asing ke bahasa Indonesia, cukup sekali klik
-
Cara tampilkan alamat dan nomor di layar HP saat hilang untuk Android, hati jadi tenang
-
10 Trik bikin prompt ChatGPT yang spesifik dan hasilnya langsung bagus tanpa perlu revisi lagi
-
8 Cara terbaru atur grup WhatsApp agar lebih teratur dan efektif, sekali coba admin pasti suka
-
5 Cara terbaru perbaiki masalah kipas CPU rusak di PC agar tak lagi overheat dan lancar kembali
TECHPEDIA
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik