Google Maps dan Waze dianggap ancam keamanan nasional

Google Maps dan Waze dianggap ancam keamanan nasional

Techno.id - Google Maps dan Waze bisa dibilang pilihan utama saat pengguna gadget butuh navigasi atau arah tujuan. Selain 'pandai' dalam menemukan alamat, aplikasi tersebut juga memberikan informasi berguna lainnya pada pengguna seperti kemacetan di jalan yang akan dilalui, bahkan kecelakaan yang terjadi di sekitar Anda.

Lengkapnya fitur dan informasi yang didapat inilah yang menyebabkan kedua aplikasi tersebut dianggap mengancam keamanan dan stabilitas nasional. Bagaimana bisa?

Seperti yang telah diberitakan oleh Paul Tan pada hari Kamis (26/11/15) lalu, Anggota Parlemen Tenom, Datuk Raime Unggi, mengatakan bahwa 2 aplikasi tersebut sebaiknya tidak digunakan lagi di Malaysia. Lalu apa hubungannya dengan keamanan nasional?

Google Maps dan Waze dianggap ancam keamanan nasional

"Masyarakat Malaysia sangat tergantung dengan Google Maps dan Wazeuntuk mencari lokasi tertentu. Dalam hal ini tentu saja, informasi tersebut bisa diakses pihak luar seperti Amerika Serikat dan Israel yang tentu saja bisa memicu ancaman dari luar negeri," ujarnya menjelaskan.

Pendapat tersebut mendapat dukungan dari perwakilan Anggota Parlemen Kuala Selangor, Datuk Irmohizam Ibrahim yang mengatakan, "Sejauh mana kita memiliki hukum yang mencegah bocornya informasi pada penggunaan Google Maps dan Waze?" ujarnya.

Google Maps dan Waze dianggap ancam keamanan nasional

"Apakah ada undang-undang yang menjamin bahwa keamanan nasional tetap terjaga meski banyak yang mengakses aplikasi tersebut?" lanjutnya kemudian.

Sebenarnya, setiap aplikasi yang beredar selalu disertai dengan lembar persetujuan yang isinya adalah, apakah pengguna tak keberatan jika aplikasi tersebut mengakses beberapa data pribadi dan diunggah melalui koneksi internet. Bahkan pemerintah pun tak punya kuasa karena sebelum digunakan, pengguna sudah menyetujui lembar pengesahan.

Nah, apakah dengan adanya kekhawatiran tersebut Anda juga akan berhenti menggunakan aplikasi tersebut? Bagaimana menurut Anda sendiri?

(brl/red)