Komedian Sarah Silverman menggugat OpenAI dan Meta atas dugaan pelanggaran hak cipta

Sarah Silverman (foto: wnyc.org)
Techno.id - Komedian sekaligus aktris, dan penulis Sarah Silverman, serta dua penulis lain Christopher Golden, dan Richard Kadrey, menuntut OpenAI dan Meta atas pelanggaran hak cipta. Mereka menuduh ChatGPT milik OpenAI dan chatbot LLaMA milik Meta dilatih dengan dataset yang menyertakan buku-buku mereka yang memiliki hak cipta, tanpa seizin mereka.
Dataset yang dimaksud diduga diperoleh dari situs web “perpustakaan bayangan” seperti Bibliotik, Library Genesis, dan Z-Library. Situs-situs web ini dikenal karena mendistribusikan konten bajakan.
- Meta memperkenalkan Llama 2 yang bakal jadi pesaing ChatGPT dan Bard Google Pertarungan untuk memenangkan perlombaan AI semakin memanas saat Meta meluncurkan saingan ChatGPT
- Meta akan memberi label konten media sosial yang dibuat dengan AI di Instagram, Facebook, dan Threads Kebijakan ini diambil setelah Meta mendapat masukan dari otoritas pengatur kebijakan Uni Eropa
- 9 Film populer ini pernah mengalami sengketa hukum, terbaru Squid Game Soal ide dan properti seringkali adalah soal orisinalitas atau keaslian seluruh ide yang ditampilkan dalam film.
Seperti dilaporkan ghacks.net, Silverman, Golden, dan Kadrey menuntut ganti rugi menurut undang-undang sebesar USD150 ribu (atau sekitar Rp2,2 miliar) untuk setiap karya yang diduga dilanggar. Mereka juga meminta putusan sela, yang akan mencegah OpenAI dan Meta untuk terus menggunakan karya-karya yang dilindungi hak cipta tersebut untuk melatih model-model AI mereka.
Teknologi AI dan masalah hak cipta
Penggunaan teknologi AI untuk membuat dan mendistribusikan konten menimbulkan masalah hak cipta baru. Di masa lalu, hukum hak cipta terutama berkaitan dengan perlindungan ekspresi kreatif penulis. Namun, teknologi AI mampu menghasilkan teks, gambar, dan konten kreatif lainnya yang tidak dapat dibedakan dengan konten yang dibuat manusia.
Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah konten yang dihasilkan AI dilindungi hukum hak cipta. Beberapa ahli berpendapat bahwa konten yang dihasilkan AI seharusnya tidak dilindungi hukum hak cipta, karena tidak melibatkan tingkat kreativitas manusia yang sama dengan bentuk-bentuk ekspresi kreatif tradisional.
Sebagian ahli lainnya berpendapat bahwa konten yang dihasilkan AI harus dilindungi hukum hak cipta, karena konten tersebut sama berharganya dan sama orisinalnya dengan konten yang dibuat manusia.
Gugatan antara Silverman, Golden, dan Kadrey terhadap OpenAI dan Meta adalah salah satu kasus pertama yang menguji batas-batas hukum hak cipta AI. Hasil dari kasus ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap masa depan teknologi AI dan industri kreatif.
RECOMMENDED ARTICLE
- Mercedes Benz integrasikan ChatGPT dengan sistem infotainment MBUX, ini fungsinya
- 5 Alasan mengapa lebih baik menggunakan Google Bard ketimbang ChatGPT
- Chat GPT menjadi keterampilan paling diburu para profesional di Indonesia
- Update terbaru memungkinkan ChatGPT untuk mencari data langsung dari internet
- Microsoft Bing AI ternyata punya fitur tersembunyi yang bisa meniru orang-orang terkenal
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua