Social Bread bantu UKM manfaatkan live shopping di media sosial sebagai lapak berjualan

-
Bantu kelola media sosial UKM
Selama ini banyak pemilik bisnis dan UKM yang gagap teknologi sehingga kesulitan memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka. Hal tersebut disebabkan keterbatasan sumber daya, keahlian, dan keterampilan untuk mengelola akun media sosial mereka. Tidak semua UKM memiliki tim yang berdedikasi atau dapat menyewa agensi digital karena membutuhkan anggaran investasi yang mahal.
Social Bread hadir untuk menghilangkan dua masalah utama tersebut dengan menyediakan platform yang menghubungkan UKM dengan influencer dan pembuat konten lokal. Sebelum memberikan rekomendasi, Social Bread akan menganalisis dan memahami tujuan atau kebutuhan UKM. Hal ini memungkinkan Social Bread memberikan rekomendasi yang didasarkan pada industri UKM, jenis platform dan konten yang sesuai dengan audiens yang ditargetkan, dan bahkan jumlah pembuat konten atau jumlah pengikut untuk mencapai tujuan tersebut.
“Social Bread adalah game changer dalam menyamakan kedudukan UKM, terutama dalam memanfaatkan media sosial agar menjangkau pelanggan yang lebih luas,” ujar Edho Co-Founder dan Chief Executive Officer Social Bread.
Kembangkan platform teknologi
Terlebih baru-baru ini Social Bread mendapat pendanaan tahap awal (pre-seed funding) sebesar USD 400.000 atau lebih dari Rp 6 miliar dari East Ventures dan Living Lab Ventures. Dana segar ini akan digunakan untuk mengembangkan platform teknologi yang berbeda agar dapat memberikan dampak pada ekosistem merchant minimal 10 kali lipat dalam kurun waktu satu tahun.
Nantinya, Social Bread akan menyiapkan content creator terlatih dan terdaftar untuk memproduksi konten sekaligus mengelola akun media sosial UKM. Apalagi, Social Bread juga baru saja meluncurkan fitur live shopping untuk menghubungkan para live streamer sekaligus mengelola live shopping mereka.
"Kami menyambut baik kehadiran Social Bread ke dalam ekosistem East Ventures. Dengan potensi ekonomi digital yang besar, Social Bread tidak hanya menjembatani UKM dan kreator konten, tetapi juga membantu UKM untuk mengembangkan bisnis mereka,” kata Melisa Irene, Partner East Ventures.
Sejak tahun 2020, Social Bread telah mendukung lebih dari 500 UKM di Jabodetabek, Surabaya, dan kota-kota lain di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan penjualan mereka melalui penggunaan media sosial.
RECOMMENDED ARTICLE
- 5 Penyebab mengapa TikTok lebih cocok untuk kreator konten newbie ketimbang Instagram
- Cara mudah kirim pesan rahasia di media sosial via Secreto, bisa bebas ajukan pertanyaan anonim
- Cara mudah download foto di Instagram langsung dari aplikasi, khusus untuk PC atau laptop Windows
- Anggota DPR AS pertanyakan pengambilan data biometrik ke Bos TikTok, malah jadi bahan olokan warganet
- 7 Tips menghemat kuota internet biar nggak menguras kantong, batasi penggunaan data
HOW TO
-
Cara terbaru mengaktifkan kamera laptop dan menggunakannya, ternyata gampang
-
4 Cara terbaru memindai kode QR di Windows 11, pakai aplikasi bawaan ternyata gampang
-
Cara mengembalikan ikon Wi-Fi yang hilang dari System Tray di Windows 11
-
5 Template prompt AI untuk buat poster promosi keren di Canva, sekali klik langsung jadi
-
Cara aktifkan mode khusus Android untuk orang tua, ikon aplikasi jadi besar dan gampang diakses
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini