Meta dihukum denda Rp 19,3 Triliun akibat langgar aturan perlindungan data pribadi, ini 3 faktanya

Meta didenda Uni Eropa.
1. Sebagai langkah maju untuk perlindungan data warga Uni Eropa.
foto: Pexels.com
Sebagai informasi, putusan dari pengadilan UE yang menjatuhkan hukuman kepada Meta bukan tanpa sebab. Seorang pengacara kondang yakni Max Schrems, asal Austria mati-matian dalam memperjuangkan hak privasi warga negara Uni Eropa selama beberapa tahun terakhir. Ia menentang pakta transfer data Uni Eropa ke Amerika Serikat di pengadilan. Ia kini menjadi salah satu suara terdepan yang memperjuangkan privasi data di Eropa.
Lebih lanjut, hukuman tersebut diambil sebagai langkah maju dalam hal privasi data di Uni Eropa. Akan tetapi perang masih dianggap belum usai. Sebab, pihak dari Uni Eropa dan Amerika Serikat tengah menegosiasikan perjanjian transfer data baru. Bahkan perjanjian akan dibuat agar siap menghadapi tantangan hukum.
2. Peringatan agar perusahaan teknologi serius menangani kasus privasi data pengguna.
foto: Pexels.com
Adanya hukuman yang dijatuhkan menjadikan tanda bahwa warga Uni Eropa tidak main-main terhadap data privasi. Negara-negara Uni Eropa tak akan mentolerir penyalahgunaan data warganya.
Akan tetapi bagi Meta, denda tersebut adalah pukulan telak dan bisa berdampak besar bagi perusahaan. Denda ini bisa jadi dapat mempersulit Meta untuk menarik dan mempertahankan pengguna, karena orang akan lebih sadar akan praktik privasi data perusahaan. Selain itu, akibat denda yang dijatuhkan tentu pihak pengawas akan lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap Meta, tidak hanya di Uni Eropa bahkan dunia. Hal ini bisa mempersulit Meta untuk berekspansi ke pasar yang baru sekaligus bisa menyebabkan adanya denda tambahan.
3. Kemenangan bagi warga Uni Eropa.
foto: Pexels.com
Bagi masyarakat Uni Eropa, sanksi dijatuhkan untuk Meta menjadi kemenangan besar. Sebab, UE sudah lama memperingatkan kepada perusahaan teknologi bahwa privasi data masyarakatnya adalah hal prioritas. Kemudian sanksi denda dapat meningkatkan transparansi dari perusahaan teknologi bagaimana cara mereka menggunakan data warga Uni Eropa.
RECOMMENDED ARTICLE
- UGREEN kenalkan docking station untuk Steam Deck, bisa main game di monitor eksternal
- 5 Fitur Bing AI bisa kamu pakai untuk membuat karya tulis, sajikan referensi paling up to date
- Bikin takjub, ini yang dilakukan ChatGPT terhadap data dan pertanyaan dari pengguna
- Jamur bisa menjadi bahan untuk chip komputer di masa depan? Ini penjelasannya
- Cara mudah membuat karakter AI berbicara dengan D-ID, lancar banget bak presenter TV
HOW TO
-
Cara gampang kirim file di WhatsApp sampai 2 GB, ternyata gampang dan tak ribet
-
Cara edit pesan di WhatsApp tanpa perlu hapus dan kirim ulang, hilangkan typo dengan cepat
-
Indikator baterai iPhone tiba-tiba kuning? Begini cara normalin lagi di 2025 tanpa ribet
-
Tips baru 2025 agar baterai iPhone tetap kuat sampai malam, terlalu simpel sampai banyak yang lupa
-
Cara laporkan player Roblox yang berkata kasar, ternyata hukumannya berat
TECHPEDIA
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang