Jelang MEA, pengusaha online travel santai saja

Ilustrasi logo Tiket.com © 2015 Tiket.com
Techno.id - Masyarakat Ekonomi Asean alias MEA bakal segera diberlakukan pada akhir 2015 ini. Berbagai industri di Tanah Air sudah nampak bersiap menyambut era keterbukaan perekonomian di wilayah Asia Tenggara tersebut.
Alih-alih ikut sibuk menyambut MEA, para pengusaha online travel justru nampak santai menghadapi MEA pada akhir tahun 2015 nanti, Tiket.com misalnya. Gaery Undarsa, Co-founder sekaligus Managing Director Tiket.com menyebutkan jika pemberlakuan MEA pada akhir 2015 nanti buatnya tidak akan terlalu berdampak besar bagi perusahaannya. Menurut Gaery, semenjak ia dan teman-temannya membangun Tiket.com semua sudah dipersiapkan untuk keadaan kompetisi seperti MEA nanti.
- Menkominfo yakin industri TIK Indonesia siap hadapi MEA karena hal ini Rudiantara mengatakan bahwa regulasi bidang TI sudah memadai saat ini.
- Tiket.com optimis tutup tahun 2015 dengan 4 juta transaksi Gaery Undarsa selaku Chief Communication Officer & Co-Founder Tiket.com mengklaim perusahaannya bisa menghasilkan raihan yang bagus.
- MEA sudah berjalan, apa yang harus dipersiapkan masyarakat Indonesia? Ada beberapa hal yang harus mulai dipersiapkan masyarakat Indonesia untuk menghadapi MEA. Apa saja?
"Diberlakukannya MEA sih kita tenang-tenang aja, karena buat kita perubahan nya gak terlalu banyak. Bahkan, mungkin menguntungkan karena akses bebas ditambah lagi kita kan travel," ungkap Gaery seperti dikutip dari Merdeka (28/8/15).
Namun, Gaery masih belum bisa memprediksi seberapa besar keuntungan yang memungkinkan di era MEA nanti. Hanya saja, menurut Gaery siapa saja yang sudah masuk ranah bisnis online maka pertarungan bisnis sudah secara global. Contohnya saja, ia sudah siap jika nanti ketika MEA diberlakukan pesaingnya bisa saja dari perusahaan Rusia yang mengkhususkan pasar travel di Indonesia.
Terlepas dari masalah MEA, Gaery menegaskan bahwa pasar Indonesia sangatlah menarik untuk pemain startup. Posisi tawar Indonesia dibandingkan negara lain menurutnya jauh lebih baik.
"Satu, peluru kita itu, Indonesia the hotest market untuk startup. Maksudnya apa, orang udah tahulah middle class kita itu tumbuh terus tiap tahun, SDM mulai meningkat, ini kan jadi nilai positif kita dibandingkan dengan yang lain. Selain itu, marketnya kita yang mendukung untuk perusahaan Indonesia," tutupnya.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini