Ini 7 alasan robot dengan kecerdasan buatan tidak bisa gantikan peran manusia

-
3. Proses kreativitas yang terbatas
- Membongkar mitos AI, fakta dan realitas kecerdasan buatan Artificial intelligence hanyalah alat yang dikembangkan manusia
- 10 Praktik pemakaian artificial intelligence, canggihnya bikin melongo Artificial intelligence membuat sebuah robot atau alat seolah memiliki kemampuan berpikir seperti manusia.
- Mesin akan bisa menyamai kecerdasan manusia dalam 5 tahun mendatang Tidak butuh waktu banyak, nantinya robot dan perangkat kecerdasan buatan bisa memiliki kemampuan yang sama dengan manusia.
Tidak seperti manusia yang mampu menjadi penyusun ide-ide kreatif, kecerdasan buatan hanya mampu mencetuskan ide-ide kreatifnya berdasarkan data-data yang dimiliki. Karena hanya mengandalkan data yang sudah diinput, kecerdasan buatan tidak mampu menyusun ide kreatif yang “original” seperti manusia. Inilah yang menyebabkan proses kreativitas pada kecerdasan buatan sangat terbatas dan tidak dapat membuat inovasi-inovasi baru.
4. Kecerdasan buatan bukan sistem yang independen
Istilah kecerdasan buatan sendiri sudah mengindikasikan manusia sebagai penciptanya. Manusia yang merancang sistem coding pada kecerdasan buatan, manusia yang menginput data-data yang diperlukan, manusia yang mengawasi sistemnya, manusia juga yang menggunakan kecerdasan buatan. Sederhananya, berbagai perkembangan pada kecerdasan buatan masih membutuhkan campur tangan manusia. Tanpa manusia, keberadaan kecerdasan buatan tidak akan pernah ada, kecerdasan buatan tidak bisa berdiri dengan sendirinya.
5. Soft skill
Kecerdasan buatan tidak mampu mengembangkan soft skill layaknya manusia. Kecerdasan buatan tidak diprogram untuk berkolaborasi dengan manusia, bekerjasama, berpikir kritis, dan bahkan berkomunikasi dengan efektif. Kemampuan-kemampuan yang dikenal dengan istilah soft-skill ini yang hanya bisa dikembangkan oleh manusia. Keberadaannya pun sangat dibutuhkan di dunia industri di dalam perkembangannya.
6. Pelengkap bukan pesaing
Sedari awal eksistensi kecerdasan buatan semata-mata sebagai pelengkap kebutuhan-kebutuhan manusia, bukan sebagai pesaing. Sejatinya yang hanya bisa menjadi pesaing manusia adalah manusia lainnya, tidak dengan kecerdasan buatan. Tidak dapat dipungkiri kecerdasan buatan berpotensi untuk mengganti sebagian besar pekerjaan-pekerjaan manusia. Namun kebanyakan pekerjaan-pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang bersifat repetitif dan tidak membutuhkan perhatian lebih.
Perkembangan teknologi malah akan membuka kesempatan yang lebih besar untuk pekerjaan-pekerjaan baru. Seperti laporan yang dilansir pada World Economic Forum, pada tahun 2025 kecerdasan buatan diprediksi akan menggantikan setidaknya 85 juta pekerjaan manusia. Walaupun begitu terdapat 97 juta pekerjaan baru yang akan muncul karena andil kecerdasan buatan itu sendiri.
7. Masih membutuhkan verifikasi
Masalah terbesar pada kecerdasan buatan terutama Chat GPT adalah ketidakakuratan data yang dimiliki dan masih membutuhkan verifikasi dari manusia. Kemampuannya untuk menyerap informasi dengan cepat sekaligus menjadi kelemahannya karena tidak mempunyai logika untuk pertimbangan kebenaran informasi. Maka dari itu tidak disarankan untuk mengambil informasi mentah-mentah dari model kecerdasan karena belum tentu benar dan akurat.
RECOMMENDED ARTICLE
- 5 Keunggulan GPT-4 dibandingkan ChatGPT, lebih aman dan interaktif
- Grammarly miliki fitur alat bantu penulisan berbasis AI, ini cara menggunakannya
- Google berencana integrasikan aplikasi Google Workspace dengan AI, bisa menulis email
- ChatGPT bisa dipakai melalui perintah suara di HP, apa Google Assistant ketar-ketir?
- Microsoft Bing AI ternyata punya fitur tersembunyi yang bisa meniru orang-orang terkenal
HOW TO
-
5 Kegunaan terbaru Google Form 2025, jarang dilirik ternyata berguna banget!
-
Cara import soal Word ke Google Form terbaru 2025, tak perlu tulis satu per satu
-
Cara terbaru dan mudah menyetel pengaturan pop-up YouTube, bisa sambil membuka aplikasi lain
-
7 Cara mengetahui apakah HP disadap, ini yang perlu diwaspadai di 2025
-
Cara terbaru kalibrasi baterai HP, ini triknya biar tetap awet dan tidak gampang rusak
TECHPEDIA
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16