4 Alasan kamu harus mencoba menggunakan Microsoft Copilot ketimbang ChatGPT

4 Alasan kamu harus mencoba menggunakan Microsoft Copilot ketimbang ChatGPT

Techno.id - Sudah bukan rahasia lagi jika ChatGPT mendominasi ruang chatbot Artificial Intelligence (AI). Namun kini Microsoft menawarkan cara baru menggunakan chatbot dengan beragam fitur menarik melalui Copilot.

Tak pelak Microsoft Copilot bakal menjadi pesaing ChatGPT. Berikut beberapa alas an mengapa kamu harus mencoba Copilot daripada ChatGPT.

1. Copilot menawarkan GPT-4 gratis

4 Alasan kamu harus mencoba menggunakan Microsoft Copilot ketimbang ChatGPT foto: freepik /frimufilms

ChatGPT menawarkan model AI GPT-3.5 yang lebih lama dan kurang mumpuni untuk penggunaan gratis. Sementara jika kamu ingin mengggunakan model GPT-4 yang lebih canggih harus berlangganan ChatGPT Plus seharga USD20 atau sekitar Rp312 ribu per bulan.

Sementara Microsoft Copilot menawarkan GPT-4 secara gratis, di samping fitur lain seperti GPT dan plugin khusus yang terakhir dihentikan di ChatGPT pada April 2024. Jika kamu tidak benar-benar membutuhkan fitur khusus ChatGPT, pilihannya sederhana.

Kamu bisa mendapatkan akses ke salah satu model AI tercanggih secara gratis di Copilot, atau kamu dapat membayar setara berlangganan ChatGPT Plus untuk menggunakan model yang sama di platform ChatGPT.

2. Copilot memiliki akses dan pencarian internet yang lebih baik

4 Alasan kamu harus mencoba menggunakan Microsoft Copilot ketimbang ChatGPT foto: tangkapan layar/copilot

Baik Copilot maupun ChatGPT dapat mengakses internet. Namun, kamu hanya dapat melakukannya dengan paket premium ChatGPT. Kamu harus berlangganan untuk mengakses data internet langsung jika kamu menggunakan ChatGPT.

Sementara jika menggunakan Copilot, kamu dapat mengakses internet dengan akun gratis. Bahkan kamu bahkan tidak memerlukan akun untuk mengakses internet di Copilot.

Artinya, pendekatan Copilot dalam mensintesis data internet jauh lebih unggul daripada ChatGPT. Copilot lebih baik dalam memutuskan kapan harus menggunakan data pelatihannya untuk menjawab pertanyaan dan kapan harus mengakses internet untuk mendapatkan jawabannya.

Perlu diingat, Copilot yang awalnya dirilis sebagai Bing AI, dibuat sebagai mesin pencari. Ini berarti secara default, chatbot AI melihat ke internet yang lebih besar untuk mendapatkan informasi. ChatGPT, di sisi lain, sangat bergantung pada data pelatihan. Hasilnya, Copilot adalah pilihan yang lebih baik saat melakukan tugas yang memerlukan informasi terkini atau mengutip sumber.

(brl/red)