Cara mengamankan akun WhatsApp pakai kunci sidik jadi atau Face ID, akun tenang hati nyaman

Cara mengamankan akun WhatsApp pakai kunci sidik jadi atau Face ID, akun tenang hati nyaman

Techno.id - Rasanya hampir semua percakapan penting kini berpindah ke WhatsApp. Mulai dari urusan kerja, obrolan keluarga, sampai hal-hal pribadi yang tidak seharusnya dibaca sembarang orang. Masalahnya, layar ponsel sering kali dibuka oleh tangan yang bukan pemiliknya, entah sengaja atau hanya iseng. Untuk itu, fitur kunci sidik jari dan Face ID hadir memberikan perlindungan ekstra.

Keamanan akun WhatsApp sebenarnya tidak hanya bergantung pada kata sandi atau PIN perangkat. Saat fitur kunci biometrik diaktifkan, aplikasi ini memerlukan verifikasi identitas setiap kali dibuka. Artinya, sekalipun ponsel sedang dipinjam, isi chat tetap aman dari mata penasaran. Tidak perlu lagi khawatir saat perangkat berada di tangan orang lain.

Cara mengamankan akun WhatsApp pakai kunci sidik jadi atau Face ID, akun tenang hati nyaman

foto: WhatsApp

Fitur ini bekerja dengan memanfaatkan sensor sidik jari atau pengenalan wajah yang ada di perangkat. Prosesnya cepat dan tidak mengganggu kenyamanan penggunaan. Bahkan dalam hitungan detik, aplikasi bisa terbuka tanpa harus mengetikkan kode. Ini menjadi cara yang praktis sekaligus efektif untuk menjaga privasi.

Menariknya, pengaturan kunci sidik jari atau Face ID pada WhatsApp cukup fleksibel. Ada pilihan untuk mengatur jeda waktu penguncian otomatis, sehingga tidak harus memindai setiap kali berpindah aplikasi sebentar. Dengan begitu, keamanan tetap terjaga, tapi kenyamanan penggunaan tidak berkurang.

Yuk pelajari caranya bersama Techno.id, Sabtu (16/8).

Langkah Mengamankan WhatsApp dengan Kunci Sidik Jari atau Face ID

Cara mengamankan akun WhatsApp pakai kunci sidik jadi atau Face ID, akun tenang hati nyaman

foto: WhatsApp

1. Buka Menu Pengaturan WhatsApp

Masuk ke aplikasi WhatsApp, lalu pilih menu “Setelan” atau “Settings”. Dari sana, arahkan ke bagian “Privasi” untuk menemukan opsi keamanan tambahan. Fitur kunci sidik jari atau Face ID biasanya berada di bagian bawah.

2. Aktifkan Opsi Kunci Sidik Jari atau Face ID

Setelah menemukan pengaturan tersebut, aktifkan opsi kunci biometrik sesuai dengan sensor yang dimiliki perangkat. Jika menggunakan Android, biasanya tersedia pilihan sidik jari. Sementara di iPhone, Face ID dan Touch ID adalah pilihan yang bisa digunakan.

3. Atur Jeda Waktu Penguncian

WhatsApp memberikan opsi jeda waktu sebelum aplikasi terkunci otomatis. Pilih sesuai kenyamanan, misalnya langsung terkunci, setelah 1 menit, atau setelah 30 menit. Semakin cepat penguncian, semakin tinggi tingkat keamanannya.

4. Pastikan Sensor Berfungsi dengan Baik

Keamanan biometrik hanya efektif jika sensor sidik jari atau kamera pengenal wajah bekerja optimal. Pastikan jari dalam kondisi bersih dan kamera depan tidak tertutup. Jika perangkat kesulitan mengenali, lakukan pendaftaran ulang data biometrik di pengaturan ponsel.

5. Gunakan Bersamaan dengan Verifikasi Dua Langkah

Kombinasi kunci biometrik dan verifikasi dua langkah memberikan perlindungan ganda. Meskipun seseorang berhasil membuka ponsel, tetap diperlukan PIN khusus untuk masuk ke WhatsApp. Ini membuat akun hampir mustahil dibobol tanpa izin.

6. Lakukan Pembaruan Aplikasi Secara Rutin

Fitur keamanan sering ditingkatkan melalui pembaruan aplikasi. Memastikan WhatsApp selalu versi terbaru membantu mencegah celah keamanan. Selain itu, update juga meningkatkan stabilitas fitur kunci biometrik.

Kenapa Mengunci WhatsApp dengan Sidik Jari atau Face ID Itu Penting

Percakapan di WhatsApp sering kali memuat informasi yang sifatnya sensitif. Tanpa perlindungan ekstra, semua itu bisa diakses orang lain ketika ponsel berada di tangan yang salah. Menggunakan sidik jari atau Face ID menambah lapisan keamanan yang praktis dan efektif. Dengan langkah ini, privasi tetap terjaga tanpa mengorbankan kenyamanan.

FAQ

1. Apakah kunci sidik jari dan Face ID di WhatsApp mengamankan seluruh ponsel?

Tidak. Fitur ini hanya mengamankan akses ke aplikasi WhatsApp saja. Untuk keamanan seluruh perangkat, tetap perlu mengaktifkan kunci layar bawaan ponsel.

2. Bagaimana jika sidik jari atau wajah tidak terdeteksi?

Jika sensor gagal mengenali, WhatsApp akan meminta metode keamanan cadangan seperti PIN atau pola layar. Pastikan selalu memiliki alternatif akses agar tidak terkunci dari akun sendiri.

3. Apakah fitur ini mengurangi kecepatan membuka WhatsApp?

Tidak signifikan. Proses pemindaian biometrik biasanya memakan waktu kurang dari satu detik. Bahkan, bagi sebagian pengguna, ini terasa lebih cepat daripada mengetikkan kata sandi.

4. Apakah semua ponsel mendukung fitur ini?

Tidak semua. Ponsel harus memiliki sensor sidik jari atau teknologi pengenal wajah bawaan untuk mengaktifkan fitur ini. Tanpa hardware tersebut, opsi kunci biometrik tidak akan muncul di WhatsApp.

5. Apakah aman menyimpan data sidik jari atau wajah di ponsel?

Ya. Data biometrik disimpan secara lokal di perangkat, bukan di server WhatsApp atau pihak ketiga. Hal ini menjaga privasi dan mencegah data dicuri melalui internet.

(brl/lak)