Tak semua aplikasi mobile berbayar transparan soal kebijakan privasi

Ilustrasi aplikasi mobile © 2015 techno.id
Techno.id - Privasi adalah hal yang belakangan menjadi isu panas di jagat teknologi. Namun ternyata, tak semua pengembang mobile apps memiliki iktikad baik untuk memberi tahu pada user-nya data apa saja yang mereka kumpulkan.
Berdasarkan survei dari TUNE, hampir setengah dari aplikasi berbayar top di iPhone dan Android tidak mempunyai kebijakan privasi (privacy policy). Secara umum, dari total sampel yang terdiri dari 1.055 aplikasi terpopuler berbayar maupun gratis, cuma 70 persen yang memublikasikan privacy policy-nya pada pengguna.
- Banyak pengguna smartphone masih perhitungan soal aplikasi berbayar Apakah Anda juga demikian?
- Simpan bahaya, 8 aplikasi smartphone ini sebaiknya cepat dihapus Mulai dari sebarkan virus hingga penyadapan identitas pengguna.
- 9 Cara menghentikan aplikasi di ponsel Android agar tidak membocorkan data pribadi kamu Ponsel cerdas menjadi “tambang emas” data pengguna
Perbandingan aplikasi yang memiliki privacy policy dan tidak
© 2016 TUNE
Mengutip pakar app store TUNE sekaligus pengumpul data ini, Ian Sefferman, pengembang aplikasi gratisan terpantau lebih peduli soal kebijakan privasi daripada yang berbayar. Hal ini sebenarnya tak mengherankan, karena mayoritas aplikasi gratis memang mengandalkan metode monetisasi freemiu. Nah, salah satu bentuknya ialah bertumpu pada iklan. Makanya, privacy policy perlu ada sebagai pedoman utama mereka dalam beroperasi.
"Aplikasi gratisan lebih banyak diunduh... dan lebih sering mendapat request soal kebijakan privasi," terang Ian, seperti dikutip dari Forbes.com (24/03/16).
Fakta ini diperparah dengan masih rendahnya tingkat kepedulian user terhadap data apa saja yang dikumpulkan oleh aplikasi yang mereka gunakan. Bersamaan dengan hasil temuan di atas, TUNE turut menyurvei 4.000 pengguna smartphone di Amerika Serikat dan Eropa. Hasilnya, 30 persen dari mereka merasa tak ada data pribadi mereka yang diambil oleh pihak pembuat aplikasi. Sebaliknya, yang menilai developer terlalu banyak mengumpulkan data user hanya 21 persen.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua