Setelah diretas, antivirus Bitdefender juga dimintai uang tebusan

Ilustrasi logo Bitdefender © 2015 eMazzanti Technologies
Techno.id - Pengembang antivirus terkemuka Bitdefender baru-baru ini diretas oleh seorang hacker yang menyebut dirinya DetoxRansome. Menurut laporan yang dirilis Softpedia (01/08/2015), hacker berhasil membobol salah satu server Bitdefender dan mencuri informasi login para user.
Ketika dikonfirmasi, pihak Bitdefender menyatakan bahwa database yang diserang merupakan database yang menyimpan informasi pengguna yang berasal dari kalangan pebisnis UKM. Sementara itu, data pengguna yang berasal dari kalangan personal maupun perusahaan (besar) masih aman.
- Hacker pakar ransomware akui jadi dalang peristiwa BSI Down, data nasabah terancam disebar Pihak BSI mengklaim seluruh data dan dana nasabah tetap aman
- Ransomware mulai menggila, McAfee peringatkan user Kalau Anda tidak berhati-hati, penjahat cyber bisa mencuri data berharga Anda dan meminta tebusan yang jumlahnya tak sedikit.
- Pusat Data Nasional hampir sepekan diserang hacker, peretas minta tebusan Rp131 M, respons pemerintah? Akankah pemerintah memenuhi tebusan dari hacker yang menyerang Sistem Pusat Data Nasional?
Setelah berhasil meretas, DetoxRansome sendiri dikabarkan telah meminta uang tebusan kepada Bitdefender sebesar 8 Bitcoin (mata uang elektronik yang digunakan Bitdefender) per satu data user yang dicuri. Jika ditotal, keseluruhan data yang berhasil diretas hacker bernilai total USD 15.000.
Berikut pernyataan resmi Bitdefender terkait insiden peretasan yang baru-baru ini terjadi:
"Kami baru saja menemukan masalah keamanan potensial di server tunggal. Kami segera melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa sejumlah username dan password (pengguna) telah terekspos.
Masalah ini akan segera diselesaikan dan langkah-langkah keamanan tambahan telah dijalankan untuk mencegah kejadian (peretasan) terulang kembali. Salah satunya adalah dengan memberi pemberitahuan kepada pelanggan untuk me-reset password.
Bitdefender menyikapi keamanan pelanggan dengan sangat serius dan setiap masalah yang melibatkan keamanan pelanggan atau server akan selalu kami perlakukan secara urgensi dan serius."
Adapun kejadian peretasan terhadap perusahaan antivirus Bitdefender ini bukanlah kali pertama terjadi. Sebelumnya, perusahaan antivirus terkemuka asal Rusia, Kaspersky juga telah diretas Juni lalu. Kala itu, pihak Kaspersky menjamin data pelanggan tetap aman. Namun tidak dengan hak kekayaan intelektual Kaspersky.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua