Psikolog: Aktivitas media sosial anak perlu diawasi

Ilustrasi media sosial © 2015 Shutterstock
Techno.id - Tak dapat dipungkiri, fungsi media sosial sebagai tempat berbagi memang sangat bermanfaat bagi siapa pun. Seiring pertumbuhannya, media sosial kini telah digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun.
Permasalahannya, apakah aktivitas media sosial benar-benar bermanfaat bagi anak? Seorang psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo menjawabnya, aktivitas media sosial anak perlu diawasi oleh orang tua untuk menghindari dampak negatif.
- Wahai orang tua, waspadai anak Anda dari 5 ancaman medsos ini! Dari bullying hingga pencurian identitas, bahaya dari jejaring sosial saat ini kian nyata dan membahayakan.
- Ini bahaya penggunaan gadget & internet bagi pertumbuhan anak Penggunaan gadget pada anak tanpa pengawasan orangtua juga tidak baik.
- Bagaimana mengatasi depresi di era media sosial? Kita harus menjadi warga internet yang cerdas.
"Yang perlu dipertanyakan adalah apakah anak perlu memiliki media sosial? Apakah usianya sudah tepat? Batasan umur yang diterapkan pengembang media sosial tentu memiliki alasan," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (12/08/2015).
Bila mereka memiliki, menurutnya, orang tua perlu mendampingi aktivitas anaknya. Salah satunya adalah dengan mengetahui kata sandi (password) akun media sosial dan mengenali teman-teman media sosial-nya.
"Jika sudah berteman, orang tua juga perlu menjaga perilaku. Seperti saat ada masalah, jangan langsung ikut berkomentar di media sosial. Namun bicarakan langsung dengan baik-baik di dunia nyata," terangnya.
Selain itu, ia menuturkan jika orang tua juga perlu memberi pemahaman bahwa internet adalah ruang publik. Sehingga, seseorang harus mampu menjaga apa yang memang boleh dibagikan agar tidak menjadi korban bullying atau kejahatan lainnya.
"Orang tua dapat mengibaratkan internet seperti sebuah plaza. Ketika berada di dalam plaza kan tidak bisa juga seseorang teriak-teriak sembarangan," imbuhnya.
Meskipun tidak diharapkan, jika suatu saat anak menjadi korban bullying, maka langkah terbaik menurutnya adalah dengan tidak menanggapi. Lebih baik, orang tua fokus mendampingi agar anak tetap kuat dan terhindar dari dampak negatif.
Lebih jauh, Vera pun menyarankan agar orang tua memberikan pemahaman agar anak tidak sembarangan mengunggah identitas diri ke internet. Ia juga mengingatkan pihak orang tua bahwa apa yang dihadapi mereka saat kecil berbeda dengan yang dihadapi anaknya karena ada perbedaan zaman.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua