Layakkah seorang wanita menjadi CEO startup?

Fransiska Hadiwidjana, CEO dan founder Prelo © 2015 Prelo
Techno.id - Majunya industri teknologi secara global saat ini, sayangnya, belum diramaikan oleh kalangan wanita. Bahkan di beberapa perusahaan teknologi dan informasi ternama saja, persentase pekerja wanita dan pria kerap tak berimbang, termasuk di pos-pos penting dalam perusahaan itu. Sekarang pun, hanya ada segelintir perusahaan yang tercatat mengusung CEO wanita, sebut saja Susan Wojcicki di YouTube atau Marissa Mayer di Yahoo.
Dari fakta ini, sebenarnya pantaskah kalau pemimpin sebuah startup datang dari kaum hawa?
- Menginspirasi, 9 gadis cantik ini sukses dirikan Startup Kesembilan gadis ini mampu membuktikan bahwa perempuan pun bisa menjadi pendiri startup yang sukses.
- Kapan wanita saingi pria di industri teknologi? Meski perlahan-lahan, wanita mulai sanggup ikuti jejak pria di dunia dominasi teknologi
- Acara ini membuktikan wanita juga bisa mendominasi di lingkungan kerja Wanita berkarir hingga menjadi pemimpin, kenapa nggak?
Tim Techno.id lantas meminta pendapat dari Fransiska Hadiwidjana, CEO dan founder Prelo. Menurutnya, tak ada yang salah dari jenis kelamin seorang pemimpin, terlebih untuk industri teknologi.
"Kalau dari sudut pandang saya, rasanya apakah CEO seorang pria atau wanita tidak terlalu membawa banyak perbedaan."
Alumnus ITB ini pun menambahkan kalau perbedaan pemimpin tak terletak di jenis kelaminnya, tetapi lebih ke sifat dan gaya kepemimpinan yang dimiliki.
"Yang lebih berpengaruh adalah karakter dan leadership masing-masing CEO tersebut," terangnya (06/12/15).
Di Indonesia sendiri, pelaku industri teknologi pun masih didominasi pria. Nuniek Tirta Ardianto, founder #StartupLokal, pernah berargumen bahwa fakta ini banyak terpengaruh dari stereotip teknologi yang lebih lekat dengan kaum adam. Senada dengan Fransiska, ia juga mengatakan kalau kemampuan wanita sebenarnya tak jauh berbeda dari pria untuk sektor ini.
"Soal potensi atau kualitas di industri atau developer sama saja antara pria dan wanita seharusnya."
RECOMMENDED ARTICLE
- Bukan tempat jual-beli online biasa, Prelo dorong seller bercerita
- The College Startup Lab ubah pola pikir bangun startup
- Dukung iklim bisnis di Indonesia, Jurnal.id rilis Program Sponsorship
- Rio Dewanto ternyata doyan belanja online
- Para artis sambut positif kelahiran toko online resmi NBA di Indonesia
HOW TO
-
5 Template prompt AI untuk buat poster promosi keren di Canva, sekali klik langsung jadi
-
Cara aktifkan mode khusus Android untuk orang tua, ikon aplikasi jadi besar dan gampang diakses
-
Cara terbaru 2025 batasi siapa yang dapat mengirim pesan di obrolan grup WhatsApp
-
Cara terbaru amankan e-mail pribadi dari spam saat daftar online, biar inbox tetap bersih dan sehat
-
Trik ubah smartphone jadul jadi CCTV gratis di rumah, bisa diandalkan dan gratis
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini