Game bertema makanan bisa pengaruhi pola makan anak

Ilustrasi anak bermain game di tablet © 2015 coolsmartphone.com
Techno.id - Game bertema makanan seperti Candy Crush Saga atau Cooking Mama ternyata memiliki dampak terhadap pola makan anak-anak yang memainkannya. Demikian laporan hasil studi terbaru dari Radboud University di Belanda.
Salah seorang peneliti bernama Frans Folkvord mengatakan, game bertema makanan dapat meningkatkan pola makan anak hingga 55 persen. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh format iklan internet yang berbeda dengan iklan TV.
- Kurangi kebiasaan makan tidak sehat dengan bermain game online Sebuah penelitian mengungkap bahwa bermain game online ternyata mampu mengurangi makan berlebihan.
- Nonton kartun berkarakter gendut bisa membuat makan berlebihan Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengomentari karakter yang gendut cenderung mengambil permen yang lebih banyak dalam penelitian ini
- Makanan lezat ini 'haram' diberikan ke anak-anak, bikin obesitas! Orangtua harus lebih selektif memberi yang terbaik buat anaknya.
"Format iklan TV cenderung diawasi dan dibatasi, sedangkan format iklan internet lebih bebas dan cenderung bercampur dengan banyak konten lainnya," klaim Folkvord sebagaimana dikutip dari NDTV (21/12).
"Situs jual beli makanan (di internet) biasanya menyertakan sebuah permainan di dalam iklannya. Iklan tersebut bahkan terkadang juga menggiring anak-anak untuk mengajak teman-temannya ikut bermain," tambahnya.
Secara sekilas, bertambahnya pola makan anak mungkin merupakan suatu hal yang bersifat positif. Kendati demikian, lanjut Folkvord, ia juga memiliki sisi negatif, yaitu pola makan yang tidak sempurna.
"Misalnya anak sedang bermain game Fruit Ninja (buah) dan Candy Crush Saga (permen). Anak lebih cenderung memilih permen daripada buah yang notabene lebih sehat. Belum lagi pola makan yang tidak teratur karena nafsu makan mereka akan tumbuh di saat mereka bermain game," paparnya.
"Misalnya game Fruit Ninja (buah) dan Candy Crush Saga (permen). Pada umumnya, anak akan cenderung memilih permen (karena manis) daripada buah (yang notabene lebih sehat)," jelasnya.
"Belum lagi pola makan anak yang tidak teratur karena siklus lapar mereka akan bergantung di saat mereka (hanya) sedang bermain game," imbuhnya.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini