Apple menghadapi tuduhan yang sangat serius terkait penggunaan baterai pada iPhone jenis tertentu

Apple menghadapi tuduhan yang sangat serius terkait penggunaan baterai pada iPhone jenis tertentu

Techno.id - Apple menghadapi gugatan senilai USD2 miliar (atau sekitar Rp 31,4 triliun dengan asumsi kurs Rp15.735 per USD1) di London atas tuduhan bahwa Apple dengan sengaja menggunakan baterai yang cacat pada model iPhone tertentu.

Seperti dilaporkan ghacks.net, gugatan baterai iPhone Apple, yang diajukan Justin Gutmann dari Consumer Champion (semacam lembaga konsumen seperti YLKI di Indonesia) yang mewakili sekitar 24 juta pengguna iPhone di Inggris, menuduh Apple memperlambat iPhone dengan pembaruan perangkat lunak untuk menyembunyikan masalah baterai.

Gutmann mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan tersebut merupakan langkah besar menuju keadilan konsumen. Dalam penjelasannya Gutmann mengatakan, konsumen Inggris yang mungkin memenuhi syarat untuk mengklaim adalah mereka yang memiliki iPhone 6, 6 Plus, 6S, 6S Plus, SE, 7, atau 7 Plus di sekitar tahun 2016. Gutmann mengklaim banyak pengguna, mulai akhir 2016, mendapati iPhone mereka mati mendadak, karena tuntutan pemrosesan menyebabkan baterai mereka tidak dapat mengatasinya.

Apple menghadapi tuduhan yang sangat serius terkait penggunaan baterai pada iPhone jenis tertentu foto: freepik/rawpixel.com

Menanggapi tuntutan tersebut, juru bicara Apple menyatakan pihaknya tidak pernah melakukan apa pun yang secara sengaja memperpendek masa pakai produk Apple apa pun, atau menurunkan pengalaman pengguna.

Ini bukan pertama kali Apple menghadapi gugatan konsumen. Pada tahun 2017, Apple mengakui memperlambat iPhone lama dengan pembaruan perangkat lunak untuk mencegahnya mati secara tiba-tiba. Apple mengatakan bahwa fitur manajemen kinerja baterai dirancang untuk memperpanjang usia iPhone lama dengan baterai yang menurun.

Namun, banyak pengguna merasa bahwa Apple telah menyesatkan mereka tentang masalah baterai. Apple menurut mereka seharusnya melakukan lebih banyak hal untuk mengatasinya.

Kemudian pada tahun 2020, Apple setuju untuk membayar USD113 juta atau sekitar Rp1,7 triliun untuk menyelesaikan gugatan class action di Amerika Serikat atas masalah perlambatan baterai. Apple juga menawarkan untuk mengganti baterai di iPhone lama dengan harga diskon.

Apple menghadapi tuduhan yang sangat serius terkait penggunaan baterai pada iPhone jenis tertentu foto: freepik/georgejmclittle

Sementara gugatan baterai iPhone Apple saat ini di London meminta ganti rugi dari Apple atas nama pengguna iPhone yang terpengaruh oleh masalah perlambatan baterai. Gugatan tersebut menuduh bahwa Apple dengan sengaja menggunakan baterai yang rusak pada model iPhone tertentu dan bahwa pembaruan perangkat lunak perusahaan dirancang untuk menyembunyikan masalah baterai.

Hasil dari gugatan ini dapat berdampak signifikan pada Apple. Jika Apple terbukti secara sengaja menggunakan baterai yang cacat pada iPhone-nya, maka perusahaan dapat menghadapi kerugian miliaran dolar. Selain itu, gugatan tersebut dapat merusak reputasi Apple dan menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan.

Gugatan ini masih dalam tahap awal dan bisa jadi akan memakan waktu beberapa tahun sebelum disidangkan. Namun, kasus ini diawasi secara ketat oleh industri teknologi dan para pendukung konsumen.

(brl/red)