Apple menghadapi tuduhan yang sangat serius terkait penggunaan baterai pada iPhone jenis tertentu

foto: unsplash/andreas m
Techno.id - Apple menghadapi gugatan senilai USD2 miliar (atau sekitar Rp 31,4 triliun dengan asumsi kurs Rp15.735 per USD1) di London atas tuduhan bahwa Apple dengan sengaja menggunakan baterai yang cacat pada model iPhone tertentu.
Seperti dilaporkan ghacks.net, gugatan baterai iPhone Apple, yang diajukan Justin Gutmann dari Consumer Champion (semacam lembaga konsumen seperti YLKI di Indonesia) yang mewakili sekitar 24 juta pengguna iPhone di Inggris, menuduh Apple memperlambat iPhone dengan pembaruan perangkat lunak untuk menyembunyikan masalah baterai.
- Pemilik iPhone 4S tuntut Apple ke meja hijau terkait kebohongan iOS 9 Pengguna iPhone 4S tak terima karena merasa dibohongi oleh Apple.
- Baterai iPhone kamu bermasalah? Begini 3 cara simpel mengeceknya Apple mengakui sengaja memperlambat kerja mesin di ponsel yang memakai baterai lama.
- 4 Mitos daya tahan baterai iPhone cepat terkuras yang dipercaya kebenarannya Ada beberapa alasan mengapa kamu perlu memperbaiki masalah baterai iPhone
Gutmann mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan tersebut merupakan langkah besar menuju keadilan konsumen. Dalam penjelasannya Gutmann mengatakan, konsumen Inggris yang mungkin memenuhi syarat untuk mengklaim adalah mereka yang memiliki iPhone 6, 6 Plus, 6S, 6S Plus, SE, 7, atau 7 Plus di sekitar tahun 2016. Gutmann mengklaim banyak pengguna, mulai akhir 2016, mendapati iPhone mereka mati mendadak, karena tuntutan pemrosesan menyebabkan baterai mereka tidak dapat mengatasinya.
Menanggapi tuntutan tersebut, juru bicara Apple menyatakan pihaknya tidak pernah melakukan apa pun yang secara sengaja memperpendek masa pakai produk Apple apa pun, atau menurunkan pengalaman pengguna.
Ini bukan pertama kali Apple menghadapi gugatan konsumen. Pada tahun 2017, Apple mengakui memperlambat iPhone lama dengan pembaruan perangkat lunak untuk mencegahnya mati secara tiba-tiba. Apple mengatakan bahwa fitur manajemen kinerja baterai dirancang untuk memperpanjang usia iPhone lama dengan baterai yang menurun.
Namun, banyak pengguna merasa bahwa Apple telah menyesatkan mereka tentang masalah baterai. Apple menurut mereka seharusnya melakukan lebih banyak hal untuk mengatasinya.
Kemudian pada tahun 2020, Apple setuju untuk membayar USD113 juta atau sekitar Rp1,7 triliun untuk menyelesaikan gugatan class action di Amerika Serikat atas masalah perlambatan baterai. Apple juga menawarkan untuk mengganti baterai di iPhone lama dengan harga diskon.
Sementara gugatan baterai iPhone Apple saat ini di London meminta ganti rugi dari Apple atas nama pengguna iPhone yang terpengaruh oleh masalah perlambatan baterai. Gugatan tersebut menuduh bahwa Apple dengan sengaja menggunakan baterai yang rusak pada model iPhone tertentu dan bahwa pembaruan perangkat lunak perusahaan dirancang untuk menyembunyikan masalah baterai.
Hasil dari gugatan ini dapat berdampak signifikan pada Apple. Jika Apple terbukti secara sengaja menggunakan baterai yang cacat pada iPhone-nya, maka perusahaan dapat menghadapi kerugian miliaran dolar. Selain itu, gugatan tersebut dapat merusak reputasi Apple dan menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan.
Gugatan ini masih dalam tahap awal dan bisa jadi akan memakan waktu beberapa tahun sebelum disidangkan. Namun, kasus ini diawasi secara ketat oleh industri teknologi dan para pendukung konsumen.
RECOMMENDED ARTICLE
- Jangan panik ketika semua ikon aplikasi hilang dari layar beranda iPhone, begini cara memperbaikinya
- 4 Cara mengatasi masalah baterai iPhone yang sering terkuras habis
- Berbeda dengan iPhone, begini cara memeriksa kesehatan baterai iPad
- 11 Fitur iOS 17 yang dapat memudahkan kamu beraktivitas menggunakan iPhone
- Begini cara membatasi pengisian daya pada iPhone 15 hanya maksimal 80 persen
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini