AI dapat digunakan untuk memprediksi penyakit genetik manusia dengan menganalisis DNA kera
Menganalisis DNA kera menggunakan AI
Namun, analisis genetik yang cermat membutuhkan waktu, usaha, dan biaya yang tidak sedikit. Dengan menggunakan AI yang dilatih pada DNA kera, penelitian ini memberikan harapan bahwa analisis genetik dapat dilakukan secara lebih efisien dan terjangkau.
Salah satu keunggulan AI adalah kemampuannya untuk menemukan pola dan hubungan yang kompleks di dalam data yang sudah diberikan. Dalam kasus ini, AI mampu mengidentifikasi pola genetik yang berhubungan dengan penyakit genetik pada manusia berdasarkan informasi yang diperoleh dari DNA kera. Kemampuan ini memberikan kesempatan untuk identifikasi dini risiko penyakit dan mengambil langkah-langkah preventif.
foto: freepik.com/irinagost2015
Namun, penelitian ini juga menimbulkan beberapa pertanyaan etis. Meskipun AI dapat membantu dalam mendiagnosis dan mencegah penyakit genetik, perlindungan data pribadi dan privasi lagi-lagi menjadi sorotan. Penggunaan data DNA manusia untuk melatih AI juga memerlukan perhatian etika, termasuk persetujuan dan privasi peserta penelitian.
Para peneliti di Journal Science berharap temuan ini akan mendorong perkembangan lebih lanjut dalam penggunaan AI dalam analisis genetik. Dengan meningkatnya ketersediaan data genetik manusia, AI dapat terus dilatih untuk mengidentifikasi risiko penyakit dengan tingkat akurasi yang semakin tinggi. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan terapi yang disesuaikan dengan gen dan meningkatkan pencegahan serta pengobatan penyakit genetik.
RECOMMENDED ARTICLE
- Mengenal Paragraphica, kamera berbasis AI tanpa lensa pertama di dunia
- 7 Aplikasi AI Art Generator bisa membuat gambar hanya dengan teks, hasilnya memukau
- Jejak karbon pada AI jadi ancaman baru untuk lingkungan
- Hadirkan chatbot berbasis AI, ini cara kerja Aria di Opera yang bikin browsing makin canggih
- Tulisan yang dibuat AI masih sulit dideteksi oleh berbagai software canggih, ternyata ini penyebabnya