AI dapat digunakan untuk memprediksi penyakit genetik manusia dengan menganalisis DNA kera

foto: freepik.com/creativeart
Techno.id - Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk menganalisis DNA kera dan secara akurat memprediksi risiko penyakit genetik pada manusia. Studi ini dilakukan dengan melatih AI menggunakan data DNA kera dan kemudian menerapkan pemodelan tersebut pada DNA manusia. Mengingat kera merupakan saudara terdekat manusia dari segi genetik.
Dirangkum techno.id dari thenextweb.com, para peneliti menggunakan teknik deep learning untuk melatih AI menggunakan dataset DNA kera yang terdiri dari berbagai spesies kera, termasuk manusia. AI ini diberi nama PrimateAI-3D, yang kemudian diberikan informasi genetik manusia dan diuji untuk memprediksi kemungkinan adanya penyakit genetik berdasarkan analisis DNA.
- Selain ungkap hubungan darah, ini 5 manfaat penting tes DNA Setiap orang orang terlahir dengan DNA yang berbeda.
- Cara mencari frame kacamata yang cocok dengan wajah kamu menggunakan aplikasi Saturdays Lifestyle Nggak perlu lagi repot datang ke optik, tinggal klik kamu bisa memilih frame yang cocok dengan bentuk wajahmu
- 5 Inovasi radiologi mutakhir, dari VR janin sampai tangani virus Zika Jadi, radiologi sekarang bukan cuma urusan masalah tulang aja.
Hasilnya menunjukkan bahwa AI mampu mengidentifikasi dan memprediksi risiko penyakit genetik dengan tingkat akurasi yang tinggi. Metode ini menunjukkan potensi yang sangat menjanjikan dalam bidang kesehatan genetik manusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengetahuan tentang hubungan antara varian genetik dan penyakit genetik telah berkembang pesat.
Magang : Millenia Ramadita

Menganalisis DNA kera menggunakan AI
Namun, analisis genetik yang cermat membutuhkan waktu, usaha, dan biaya yang tidak sedikit. Dengan menggunakan AI yang dilatih pada DNA kera, penelitian ini memberikan harapan bahwa analisis genetik dapat dilakukan secara lebih efisien dan terjangkau.
Salah satu keunggulan AI adalah kemampuannya untuk menemukan pola dan hubungan yang kompleks di dalam data yang sudah diberikan. Dalam kasus ini, AI mampu mengidentifikasi pola genetik yang berhubungan dengan penyakit genetik pada manusia berdasarkan informasi yang diperoleh dari DNA kera. Kemampuan ini memberikan kesempatan untuk identifikasi dini risiko penyakit dan mengambil langkah-langkah preventif.
Namun, penelitian ini juga menimbulkan beberapa pertanyaan etis. Meskipun AI dapat membantu dalam mendiagnosis dan mencegah penyakit genetik, perlindungan data pribadi dan privasi lagi-lagi menjadi sorotan. Penggunaan data DNA manusia untuk melatih AI juga memerlukan perhatian etika, termasuk persetujuan dan privasi peserta penelitian.
Para peneliti di Journal Science berharap temuan ini akan mendorong perkembangan lebih lanjut dalam penggunaan AI dalam analisis genetik. Dengan meningkatnya ketersediaan data genetik manusia, AI dapat terus dilatih untuk mengidentifikasi risiko penyakit dengan tingkat akurasi yang semakin tinggi. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan terapi yang disesuaikan dengan gen dan meningkatkan pencegahan serta pengobatan penyakit genetik.
RECOMMENDED ARTICLE
- Mengenal Paragraphica, kamera berbasis AI tanpa lensa pertama di dunia
- 7 Aplikasi AI Art Generator bisa membuat gambar hanya dengan teks, hasilnya memukau
- Jejak karbon pada AI jadi ancaman baru untuk lingkungan
- Hadirkan chatbot berbasis AI, ini cara kerja Aria di Opera yang bikin browsing makin canggih
- Tulisan yang dibuat AI masih sulit dideteksi oleh berbagai software canggih, ternyata ini penyebabnya
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua