800 ribu lebih gadget Android di Indonesia terserang virus dan malware

Ilustrasi virus di smartphone © 2015 techno.id
Techno.id - Dengan pangsa pasar yang sangat besar di Indonesia, sistem operasi Android adalah tumpuan banyak orang untuk beraktivitas lewat gadget kesayangannya. Ada yang memanfaatkannya untuk menunjang produktivitas, berkomunikasi, atau mungkin menikmati konten hiburan dan bermain game. Namun satu yang perlu disadari, semua user Android berpeluang terserang virus atau malware.
Cheetah Mobile, developer aplikasi populer seperti Clean Master dan CM Security, belum lama ini memublikasikan analisis soal perangkat Android. Dalam laporan 2015 Global Mobile Security Report, mereka menganalisis sekitar 567 juta penggunanya secara global. Ternyata, ditemukan jika gadget Android dari Indonesia menduduki posisi ketiga dari klasemen negara dengan ancaman digital tertinggi di dunia.
- Jumlah malware Android tahun 2015 terbanyak dalam sejarah Jumlah malware Android di sepanjang 2015 meningkat 50 persen dari tahun 2014, menjadikannya sebagai yang terbanyak dalam sejarah
- Jumlah malware seluler terus bertambah, tapi laju infeksinya rendah Ada sekitar 17 persen sampel mobile malware baru di kuartal kedua 2015 ini.
- Adware yang bisa otomatis me-root Android sudah masuk Indonesia! Tak cuma itu, adware ini juga bersembunyi di balik aplikasi favorit user Indonesia, seperti WhatsApp, Candy Crush, dan Facebook.
Setidaknya, ada 800 ribu lebih perangkat Android di Tanah Air yang mengidap virus, malware, atau phising. Di atas Indonesia, ada Tiongkok dengan 1,5 juta unit dan India dengan 970 ribuan perangkat.
10 Negara dengan infeksi gadget Android tertinggi
© 2016 Cheetah Mobile/Cheetah Mobile
Masih menurut Cheetah Mobile, terlepas dari memang tingginya pengguna Android di Indonesia, ada faktor lain yang menyebabkan gadget terinfeksi di Indonesia dan negara lain begitu tinggi. Alasannya ialah lazimnya penggunaan toko aplikasi pihak ketiga di negara-negara tersebut. Padahal, kebanyakan dari aplikasi selain Google Play Store ini sudah terkontaminasi oleh malware akibat monitoring developer-nya yang kurang ketat.
Cheetah Mobile Security Research Lab sendiri mencatat ada 9,5 juta serangan yang terjadi sepanjang 2015 saja. Dengan masih meningginya adopsi smartphone, tentu pengamanan user terhadap perangkatnya masing-masing harus menjadi fokus utama.
RECOMMENDED ARTICLE
- Waspada, 20 persen bank di Indonesia berisiko terserang trojan Tinba!
- Celah keamanan belum tertutup, pengguna Mac rentan terkena malware
- Tips agar Safari browser pada iPhone tidak alami crash
- Waspada, link ini bisa sebabkan iPhone dan Android alami crash!
- Diduga berbahaya, Google hapus 13 aplikasi ini dari Play store
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua