Dosen ini buktikan jika kuliah melalui Twitter mungkin terjadi

Dosen ini buktikan jika kuliah melalui Twitter mungkin terjadi

Techno.id - Saat ini, masih banyak dijumpai tenaga pengajar yang bertahan dengan metode pengajaran yang kolot. Meski tak sepenuhnya salah karena metode tersebut juga punya kelebihan tersendiri, tetapi ada baiknya jika para dosen atau guru tidak naif dan menghindari penggunaan teknologi dalam proses belajar-mengajar. Pasalnya, teknologi adalah medium terbaik yang ada saat ini untuk mendekatkan pengajar dan materi pelajaran pada peserta ajar.

Jin Kim Montclare, seorang profesor dari Polytechnic Institute of New York University, Amerika Serikat, termasuk salah satu yang menyadari paradigma itu. Profesor dengan spesialisasi di bidang kimia dan biomolekular tersebut mengubah pendekatannya pada mahasiswanya, setelah ia berhasil menemukan sekaligus mengaitkan benang merah antara pendidikan dan teknologi. Padahal dulunya, ia sempat melarang mahasiswanya untuk menggunakan teknologi apa pun di kelasnya. Sebab, saat itu ia menganggap teknologi hanyalah bentuk gangguan dalam proses belajar-mengajar.

Dibantu oleh beberapa mahasiswanya, Jin pun sukses mengembangkan beberapa metode ajar yang sangat dekat dengan generasi muda. Ia pernah membuat sebuah aplikasi untuk iPad yang berguna untuk mempelajari kimia molekul dengan lebih mudah, bernama Lewis Dots. Kemudian, ia juga menggandeng mahasiswanya untuk aktif dalam kegiatan blogging sembari mendalami materi kuliah. Terakhir, ia malah menggunakan Twitter untuk memberikan link materi perkuliahan serta mengadakan kuis.

Hasilnya, mahasiswa ajar Jin bisa lebih aktif terlibat dalam perkuliahan, baik di dalam maupun di luar kelas. "Tahapan yang sederhana tetapi mudah dilakukan ini benar-benar mengubah hubungan saya dengan para mahasiswa serta sains," tulis Jin pada LiveScience (12/7/13).

Jin telah membuktikan bahwa kehidupan generasi muda yang sudah sangat bergantung dengan teknologi ini tak melulu berdampak negatif. Malah, teknologi bisa menguntungkan pengajar juga dalam beberapa hal, seperti efisiensi dalam penyampaian materi kuliah. Semoga saja apa yang dilakukan oleh Jin ini dapat menginspirasi para guru atau dosen di Indonesia untuk menyajikan proses belajar-mengajar yang lebih atraktif dan menarik bagi anak didiknya.

(brl/red)