Para astronom temukan exoplanet termuda di jagat semesta

Ilustrasi 51 Eridani b © 2015 Danielle Futselaar & Franck Marchis, SETI Institute
Techno.id - Tahukah Anda jika jagat semesta ini tak terbatas luasnya? Hal ini terbukti dari artikel yang telah dipublikasikan melalui Journal Science oleh para astronom baru-baru ini. Dalam artikel itu disebutkan bahwa para astronom telah menemukan exoplanet atau planet di luar sistem tata surya yang berusia lebih muda ketimbang bumi.
Uniknya, tak seperti exoplanet pada umumnya, exoplanet yang disebut 51 Eridani b ini ditemukan tanpa bantuan dari teleskop Kepler seperti biasanya, melainkan dengan bantuan Gemini Planet Imager, instrumen pada South Telescope Gemini yang terletak di Chile. Instrumen ini langsung mendeteksi exoplanet tersebut dengan menangkap cahaya yang dikeluarkan oleh bintang tersebut.
Seperti dilansir oleh LiveScience (14/8/15), exoplanet yang dikelilingi gas metana layaknya planet Jupiter ini diperkirakan berjarak sekitar 96 tahun cahaya dari bumi. Berbeda dengan usia bumi yang telah menginjak angka 4,6 miliar tahun, 51 Eridani b diprediksi baru menginjak usia 20 juta tahun. Berdasar perkiraan usia tersebut, para astronom menyimpulkan jika exoplanet ini terbentuk pasca peristiwa punahnya dinosaurus dari muka bumi 40 juta tahun yang lalu.
Para astronom juga menyampaikan bahwa 51 Eridani b atau disingkat 51 Eri b ini disebutkan satu juta kali lebih redup ketimbang exoplanet lainnya yang pernah ditemukan. Bahkan, exoplanet yang mengorbit pada pusat bintangnya dengan jarak sekitar 13 kali rentang bumi dan matahari ini diduga juga masih mengandalkan panas dari masa penciptaannya untuk bersinar.
Lebih lanjut, para astronom mengungkapkan bahwa 51 Eri b memiliki suhu relatif cukup panas yakni sekitar 430 derajat celcius. Para astronom meyakini, suhu panas inilah yang membentuk atmosfer bergas disekitar permukaan planet. Diduga gas tersebut terdiri dari hidrogen dan gas lainnya.
Para astronom rencananya bakal kembali mengamati 51 Eri b pada akhir September ketika muncul dari balik matahari. Pengamatan lanjutan ini dilakukan untuk memetakan orbit exoplanet tersebut.
RECOMMENDED ARTICLE
- NASA temukan exoplanet berbatu yang letaknya tak jauh dari Bumi
- Fenomena 'gelembung udara' di luar angkasa tertangkap teleskop ESO
- Ternyata Mars juga memiliki pemandangan yang sama dengan bumi
- New Horizons ungkap kemungkinan permukaan Pluto terdiri dari lautan
- Aurora paling terang baru saja ditemukan di luar sistem tata surya
HOW TO
-
15 Prompt ChatGPT untuk menyusun abstrak skripsi dalam bahasa Inggris, hasilnya memuaskan
-
15 Template prompt ChatGPT untuk menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) secara kasar, ternyata gampang
-
10 Pengaturan setting di Android untuk jaga anak dari konten negatif internet, ini cara aktifkannya
-
Cara mudah cek iPhone bekas terbaru 2025, jangan sampai tertipu dengan harga murah malah dapat zonk
-
Gimbal HP anti goyang cuma modal pipa PVC bekas? Ini cara bikinnya terbaru yang murah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini