Orang pendek lebih rentan terkena serangan jantung

Ilustrasi orang bertubuh pendek
Techno.id - Jika Anda merasa lebih pendek dari teman sebaya Anda, sebaiknya Anda harus mewaspadainya. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Profesor Sir Nilesh Samani dari University of Leicester menunjukkan bahwa orang pendek berisiko terkena serangan jantung lebih besar dari orang bertubuh tinggi.
Penelitian ini sempat mengejutkan semua orang. Kebanyakan orang mengira serangan jantung itu berasal dari pembuluh darah di jantung yang tersumbat oleh tumpukan lemak. Namun, penelitian tadi mengatakan lain, meski seseorang terlihat sehat, jika tubuhnya pendek maka orang tersebut bisa saja terkena serangan jantung.
- Semakin tinggi tubuhmu, semakin rendah risiko terkena penyakit jantung Penelitian ini dipelopori oleh Profesor Nilesh Samani dari Universitas Leicester dan diterbitkan pada New England Journal of Medicine.
- Ini alasan kenapa penyakit jantung, stroke & diabetes bikin cepat mati Dan jeleknya nih, dampaknya nggak langsung kita rasakan saat itu juga, tapi ketika kita sudah berumur nantinya, baru deh kena batunya.
- Ini penjelasan kenapa diet bisa berisiko kena serangan jantung Karena tak selamanya diet bagus untuk semua tubuh manusia
Untuk mengetahui benar tidaknya penelitian tadi, Profesor Sir Nilesh Samani melakukan riset dengan mengambil sampel gen dari 200.000 orang yang mengidap penyakit jantung dan yang sehat. Dari penelitian ini ditemukan 180 varian gen memengaruhi tinggi badan, menurut New England Journal of Medicine, seperti yang dilansir oleh DailyMail.
Para ahli berasumsi bahwa orang bertubuh pendek memiliki arteri koroner yang lebih kecil sehingga memungkinkan lebih banyak terjadi penyumbatan lemak. Lalu, apa yang harus dilakukan orang bertubuh pendek?
Bagi mereka yang bertubuh pendek disarankan tidak perlu mencemaskan hasil penelitian tersebut. Profesor Sir Nilesh Samani menjelaskan, "Risiko orang pendek terkena serangan jantung begitu kecil bila dibandingkan dengan perokok yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 2-3 kali lipat."
Namun, bukan berarti orang bertubuh tinggi bisa bersantai karena tak memiliki risiko terkena serangan jantung. Terlepas dari faktor tinggi badan, sebenarnya semua orang tetap harus menjaga kesehatan dengan mengatur pola hidup yang sehat.
RECOMMENDED ARTICLE
- Berbekal smartphone, ilmuwan di Amerika hendak deteksi gempa bumi
- Forensik modern ungkap sebab matinya ningrat Italia dari abad ke-14
- Bunda, mulai sekarang hati-hati ya kalau membeli ASI di internet
- Nantinya, jaring laba-laba bisa dijadikan pengganti jantung manusia
- Ilmuwan kembangkan baterai rechargeable super cepat
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini