Data Scientist, pekerjaan 'paling seksi' abad 21

Ilustrasi penelitian ilmiah © 2015 techno.id
Techno.id - Data scientist ialah satu bidang ilmu atau profesi yang dalam beberapa tahun belakang mulai menjadi perhatian. Bahkan, profesi ini acap kali disebut sebagai pekerjaan 'paling seksi' di abad ke 21. Pasalnya di saat tuntutan dan permintaan akan data scientist meningkat drastis, dunia justru kekurangan data scientist.
Sebuah riset oleh McKinsey & Company menunjukkan bahwa pada tahun 2018 nanti, akan ada 140.000 hingga 190.000 lowongan pekerjaan data scientist yang belum terisi. Menurut Indeed.com (situs mesin pencari lowongan pekerjaan terbesar di dunia), terdapat peningkatan sebesar 57 persen di kuartal pertama 2015 dibandingkan tahun 2014.
Adapun definisi data scientist sendiri masih belum jelas. Secara umum, data scientist berarti pengambilan wawasan atau pengetahuan dari jumlah data yang sangat besar (terstruktur maupun tidak). Peter Sugiapranata, Sales Director SAS Indonesia mengatakan, data scientist ialah pihak yang menjembatani kesenjangan antara IT, data, dan bisnis.
Lebih jauh, Peter juga menjabarkan syarat yang harus dimiliki oleh seorang data scientist. Di antaranya yakni berkemampuan untuk mengolah, eksplorasi, investasi, dan memvisualisasikan data. Kemudian mengomunikasikan hasil analisa yang dapat diaplikasikan di berbagai area bisnis.
Di Tanah Air sendiri melalui SAS Academic Program yang diluncurkan 2011 lalu, SAS Indonesia telah memprakarsai program ini sebagai bentuk komitmen untuk mencetak 'bibit unggul' data scientist. Di sini, SAS menghadirkan SAS Education Analytical Suite, yakni program paket eksklusif bagi profesional yang ingin menguasai alat analytic.
Selain itu, SAS Indonesia juga menyediakan dukungan dalam pengembangan kurikulum dan materi pengajaran secara cuma-cuma bagi universitas di Indonesia. Hal ini adalah bentuk upaya berkelanjutan dari SAS untuk mengembangkan profesi data scientist di Indonesia.
Sejauh ini, SAS telah bekerja sama dengan lebih dari sembilan universitas ternama di Indonesia untuk SAS Academic Program. Di antaranya yakni Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Islam Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Pelita Harapan, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru translate file dokumen dan jurnal bahasa asing ke bahasa Indonesia, cukup sekali klik
-
Cara tampilkan alamat dan nomor di layar HP saat hilang untuk Android, hati jadi tenang
-
10 Trik bikin prompt ChatGPT yang spesifik dan hasilnya langsung bagus tanpa perlu revisi lagi
-
8 Cara terbaru atur grup WhatsApp agar lebih teratur dan efektif, sekali coba admin pasti suka
-
5 Cara terbaru perbaiki masalah kipas CPU rusak di PC agar tak lagi overheat dan lancar kembali
TECHPEDIA
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik