YouTuber ini membuat monitor dengan dua lapis LCD, antimainstream

(Foto : YouTube/DIY PERKS)
Techno.id - Seorang YouTuber bernama Matthew Perks atau biasa disapa Matt dari channel DIY PERKS membuat layar monitor dengan dua lapis LCD. Matt membuat monitor tersebut sebagai jawaban atas ketidakinginan dirinya membeli monitor dengan harga yang mahal.
Layar LCD umumnya tidak menampilkan warna hitam yang sebenarnya. Warna yang ditampilkan justru terlihat seperti abu-abu pudar. Menurut Matt, hal tersebut menyebabkan gambar yang ditampilkan menjadi datar dan tidak hidup.
- 10 Potret lucu dinding rumah ini warnanya bikin geleng-geleng Gimana enak dan maunya yang punya rumah aja, deh ~~~
- Ruang tamu rumah dinas dimakeover jadi hunian minimalis modern, potret before afternya bikin melongo Ruang tamu rumah dinas yang tampak kumuh dengan dinding berjamur ini berubah total menjadi ruangan yang modern dan elegan.
- Desain awalnya meriah, 9 potret dapur dirombak tanpa kitchen set ini perpaduan hitamnya elegan pol Nuansa hitam sering dihindari karena terkesan bikin ruangan gelap, tapi warna hitam sebenarnya bisa disulap jadi elegan.
Mungkin tidak masalah jika monitor hanya digunakan untuk browsing atau penggunaan kantor. Namun, hal tersebut akan berbeda jika digunakan untuk gaming atau menonton film.
Alasan kenapa layar LCD tidak menampilkan warna hitam dengan baik adalah karena cara kerja kerja layar LCD itu sendiri yang menutup cahaya putih yang menyinari bagian belakang panel LCD. Cahaya berwarna putih yang disebut backlight tersebut ditutup panel LCD dengan warna dan hitam secara selektif. Masalahnya adalah pada area gelap atau hitam, masih terdapat cahaya yang menembus LCD tersebut. Hal ini terjadi di seluruh monitor yang menggunakan teknologi LCD.
Magang : Nabiel Mumtaz Zaydane Firdaus

-
Sebagian monitor mengatasi masalah ini dengan menggunakan teknologi panel yang lebih baru seperti OLED, AMOLED, dan lain sebagainya. Namun menurut Matt, monitor dengan teknologi tersebut memiliki harga yang mahal.
Matt juga tidak ingin menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk menambah pengalaman bermain game. Maka dari itu, Matt memutuskan mencoba mengatasi masalah tersebut tanpa harus menguras kantong dengan membuat monitor ini.
Matt melakukan hal ini dengan menumpuk dua layar LCD secara sejajar. Di antara layar tersebut diberi kertas jiplak (tracing paper) yang digunakan untuk menghilangkan efek polarisasi dari layar LCD.
Matt juga membuat backlight baru karena backlight standar monitor tidak mampu menembus dua lapis layar LCD. Backlight tersebut dibuat dengan menempel panel lampu LED pada heatsink untuk mendistribusikan panas yang dikeluarkan LED. Matt juga menambahkan kertas jiplak (tracing paper) pada akrilik untuk menyebarkan cahaya yang dihasilkan backlight yang baru.
Lantas bagaimana hasil dan performa dari monitor ini? Matt membandingkan monitor hasil buatannya dengan monitor LCD standar. Matt menganggap bahwa terdapat perbedaan siginifikan antara monitor buatannya dengan monitor LCD standar. Monitor buatan Matt tersebut menampilkan warna yang lebih kontras. Monitor ini juga menampilkan warna yang lebih vibrant.
Monitor ini tentunya juga memiliki kelemahan dan keterbatasan. Pertama adanya bagian yang terlihat buram terutama jika monitor menampilkan teks. Menurut Matt, hal tersebut terjadi karena adanya kertas jiplak (tracing paper) di antara dua panel yang menyebabkan layar bagian belakang menjadi buram.
Namun, hal ini bukan menjadi masalah karena monitor tersebut dibuat bukan untuk mengerjakan tugas perkantoran. Kedua, monitor ini menggunakan daya yang jauh lebih besar dari monitor pada umumnya. Menurut Matt, backlight pada monitor ini saja sudah menggunakan daya sebesar 250W. Tidak heran jika backlight pada monitor ini menggunakan catu daya terpisah.
Walaupun backlight pada monitor ini lebih kuat dari monitor standar, gambar yang ditampilkan tetap lebih redup yang tentunya akan mendukung konten High Dynamic Range (HDR) dengan baik. Maka dari itu, Matt menganggap hal tersebut menjadi alasan kenapa tidak ada monitor dengan dua lapis layar LCD di pasaran.
Menurut Matt, monitor buatannya dapat dibuat dengan harga lebih murah jika dibanding monitor yang memiliki teknologi layar yang lebih baru. Meskipun kurang efisien, Matt menganggap bahwa membuat monitor ini masih menjadi hal yang spesial. Matt memiliki beberapa ide untuk membuat monitor ini menjadi lebih efisien dan lebih terang ke depannya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Bisa tonton 4 acara sekaligus dalam 1 layar, ini cara pakai YouTube Multiview
- 5 Cara menonton video di Youtube tanpa iklan, cukup pakai aplikasi ini
- Cara mengaktifkan subtitle bahasa Indonesia di YouTube, mudah dilakukan
- Cara mengatasi aplikasi YouTube yang tidak bisa dibuka, jangan-jangan diretas
- Cara membuat casing HP dari sedotan bekas, tak kalah keren dan bisa jadi ide jualan
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
HOW TO Selengkapnya >
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah