Cara terbaru kalibrasi baterai HP, ini triknya biar tetap awet dan tidak gampang rusak

Cara terbaru kalibrasi baterai HP, ini triknya biar tetap awet dan tidak gampang rusak

Techno.id - Ada yang pernah ngerasa baterai HP makin hari makin aneh? Baru dicas 100%, tapi belum sejam dipakai, langsung turun ke 70%. Atau lebih nyebelin lagi: indikator baterai masih 30%, tapi tiba-tiba HP mati sendiri kayak drama. Banyak yang langsung panik, mikir baterainya rusak. Padahal bisa jadi itu cuma masalah kalibrasi, lho.

Kalibrasi baterai bukan cuma urusan teknis yang ribet kayak ngoprek sistem. Sederhananya, ini semacam cara buat bikin HP tahu persis kapasitas asli baterainya. Soalnya, seiring waktu, software bisa “kehilangan arah” dalam membaca daya baterai yang tersisa. Makanya muncul angka yang nggak akurat, dan bikin pengguna makin bingung.

Bayangkan naik mobil dengan indikator bensin yang ngaco. Bilangnya full tank, padahal udah hampir kosong. Nah, HP juga sama. Kalau indikator baterainya nggak akurat, pengalaman pakainya juga bakal terganggu. Bisa-bisa HP mati pas lagi dibutuhin banget, padahal indikatornya masih aman.

Buat yang suka pakai HP buat kerja, ngonten, atau sekadar scroll medsos sambil rebahan, kondisi baterai jadi hal krusial. Dan untungnya, kalibrasi ini bukan ritual bulanan yang ribet. Cukup sesekali dilakukan, dan dampaknya bisa bikin performa baterai balik stabil.

Seperti apa ulasannya? Yuk ikuti bareng Techno.id, Senin (5/5).

1. Gunakan HP sampai baterai benar-benar habis

Biarkan HP mati sendiri karena kehabisan daya. Jangan paksa matikan secara manual, biar sistem tahu kapan batas energinya benar-benar nol.

2. Diamkan selama beberapa saat setelah mati total

Setelah HP mati, tunggu sekitar 30 menit sampai 1 jam sebelum dicas lagi. Tujuannya, supaya sisa daya yang mungkin masih ada benar-benar terkuras habis.

3. Isi daya hingga 100% tanpa digunakan

Colokkan charger dan biarkan HP dicas dalam keadaan mati sampai penuh. Hindari nyalain HP selama proses ini, biar pengisian berjalan stabil dan tidak terganggu aplikasi di background.

4. Setelah penuh, diamkan dulu beberapa menit

Begitu angka menunjukkan 100%, jangan langsung cabut charger. Tunggu sekitar 15-20 menit agar daya benar-benar masuk dengan sempurna dan sistem bisa “menghafal” kapasitas maksimumnya.

5. Nyalakan HP dan periksa status baterai

Setelah dinyalakan, cek apakah indikator baterai sudah terasa lebih normal. Kalau sebelumnya suka loncat-loncat atau drop tiba-tiba, biasanya sekarang sudah lebih stabil.

6. Ulangi proses ini sebulan sekali (jika perlu)

Kalibrasi nggak perlu tiap hari. Cukup sebulan sekali atau saat indikator mulai nggak masuk akal. Ini semacam reset kecil buat software baterai.

7. Jangan terlalu sering pakai fast charging (jika bisa)

Meskipun nggak langsung merusak, fast charging terus-menerus bisa bikin suhu naik dan pengaruh ke presisi baterai. Kalibrasi jadi lebih sering dibutuhkan kalau sering ngecas cepat.

Kenapa Kalibrasi Baterai Itu Penting?

Kalibrasi baterai bukan buat memperbaiki baterai yang rusak secara fisik, tapi lebih ke mengatur ulang cara sistem membaca kapasitasnya. Ini penting karena HP sekarang sangat bergantung pada software untuk menentukan berapa persen baterai yang tersisa. Kalau pembacaannya meleset, pengguna bisa dibuat salah langkah.

Selain bikin indikator lebih akurat, kalibrasi juga membantu menjaga kestabilan daya, terutama buat yang kerja mobile. Nggak ada yang lebih ngeselin dari HP mati mendadak saat Zoom meeting atau pas lagi bikin konten penting. Dengan kalibrasi, hal kayak gitu bisa diminimalkan.

Jadi, sebelum buru-buru ganti baterai atau nyalahin HP-nya, coba dulu kalibrasi. Kadang yang dibutuhin cuma sedikit waktu dan kesabaran, tapi hasilnya bisa bikin perangkat terasa “waras” lagi.

(brl/lak)