Kenalkah Anda dengan empat browser tertua dan berpengaruh ini?

© 2015 komando.com
Techno.id - Jauh sebelum kemunculan Mozilla Firefox, Google Chrome, Safari, hingga Vivaldi, browser sudah berevolusi selangkah demi selangkah untuk membuat user aman dan nyaman saat menjelajah internet. Sebagai gambaran, kebanyakan browser yang Anda pakai sekarang adalah pengembangan dari pendahulunya. Bahkan, ada beberapa inovasi yang sudah dikenalkan oleh browser terdahulu dan masih dipakai oleh browser modern, seperti adanya address bar, konsep hyperlink, dan script.
Berikut empat browser lawas yang kemunculannya mempengaruhi wajah dan fungsi browser masa kini:
- Sejarah dan perkembangan internet Internet mengubah kehidupan sehari-hari manusia.
- Internet Explorer tiup lilin ultahnya yang ke-20, untuk yang terakhir? Ini rangkuman perjalanan Interent Explorer. Bisa dibaca dengan cepat, dengan browser apa pun kok.
- Ini alasan bahwa Vivaldi bisa bersaing dengan browser lain Para developer browser wajib mewaspadai pergerakan Vivaldi, terutama Opera.
1. WorldWideWeb
Pencipta konsep yang menjadi cikal bakal internet, Tim Berners-Lee, memperkenalkan WorldWideWeb alias CERN Browser pada 1990. Browser pertama di dunia yang dibuat berdasarkan konsep orisinal "Bapak Internet Dunia" ini ternyata juga bisa berfungsi sebagai editor situs dan laman. WorldWideWeb pun juga dilabeli sebagai modifikator web pertama, mengingat browser ini sudah bisa mencantumkan link dan gambar dalam laman.
Awalnya, WorldWideWeb hanya bisa digunakan di sistem operasi NeXTStep. Namun, Nicola Pellow, yang saat itu sedang magang di CERN, mengusulkan ide baru dan sedikit memodifikasi browser tersebut. Pada akhirnya, browser ini pun bisa difungsikan di UNIX dan MS-DOS.
Sebagai informasi tambahan, WorldWideWeb juga punya nama lain, yaitu Nexus. Pemberian alias ini ditujukan agar khalayak bisa membedakan nama browser ini dengan sistem world wide web atau web yang menjadi bagian dari internet. Namun, nama Nexus ini tidak punya kaitan dengan seri handset produksi Google dengan nama yang sama.
2. Erwise
Dirilis berkat kerja keras empat mahasiswa asal Finlandia pada 1992, Erwise punya kemampuan yang mendekati browser yang Anda pakai saat ini. Erwise sudah dapat mengenali beberapa macam font, menggarisbawahi hyperlink, mengenali perintah double-click untuk menuju ke laman selanjutnya, dan bisa membuka beberapa window. Berners-Lee bahkan sempat memuji Erwise sebagai browser pintar.
Sayangnya, Erwise tidak bisa dikenalkan secara meluas di dunia. Pasalnya, kondisi Finlandia saat itu sedang terpuruk dan minim investor. Kalau saja proyek Erwise bisa diteruskan, bukan tidak mungkin jika nama Kim Nyberg, Kari Sydänmaanlakka, Teemu Rantanen, dan Kati Suominen akan tercatat di sejarah dunia sebagai tokoh penting bagi perkembangan browser.
3. ViolaWWW
Di tahun yang sama dengan peluncuran Erwise, Pei-Yuan Wei sukses mengembangkan ViolaWWW. Viola, yang merupakan kepanjangan dari Visually Interactive Object-oriented Language and Application, sebenarnya terinspirasi dari program Mac bernama HyperCard. Program tersebut bisa membangun matriks yang terbuat dari dokumen dengan hyperlink.
Salah satu perbedaan signifikan yang ditawarkan oleh Viola adalah browser ini sudah mengenal script dan applet (aplikasi yang sangat kecil dengan fungsi sederhana) dalam sebuah laman. Keistimewaan tersebut pun mengilhami fitur applet buatan Java beberapa tahun setelahnya.
4. Mosaic
Ya, inilah browser yang paling dekat dengan cikal bakal dari browser sekarang. Meski begitu, kelahiran browser yang dikembangkan oleh NCSA ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari WorldWideWeb, Erwise, dan ViolaWWW, karena Mosaic menyempurnakan inovasi dan ide mereka.
Mosaic juga dijuluki sebagai browser grafis pertama sepanjang sejarah, mengingat browser ini punya banyak fitur web inovatif, seperti bisa menampilkan file video dan audio serta menyimpan bookmark dan history. Tak hanya itu, Mosaic juga sudah mendukung konsep lintas platform, karena bisa dipasang di komputer bersistem operasi Windows, Unix, Amiga, dan Macintosh. Intinya, kehadiran browser yang dikembangkan pada 1993 ini telah menandai masa di mana browser bisa sangat ramah pada pengguna non-programmer dan mampu menyajikan grafis yang menyenangkan pula.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
HOW TO Selengkapnya >
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot