Waduh, industri telekomunikasi belum memuaskan publik!

Techno.id - Sebuah ironi terkuak setelah Ipsos membeberkan hasil surveinya. Lembaga survei opini publik asal Prancis itu mengungkap bahwa ada yang salah dengan pelayanan beberapa sektor penggerak ekonomi, terutama dalam hal pelayanan pada konsumen. Dalam survei yang melibatkan 1.000 responden dewasa tersebut, terbukti jika industri telekomunikasi cukup banyak menerima suara miring, gara-gara pelayanannya tidak prima.
Ya, dalam survei tersebut, tercatat ada 38 persen responden yang mengkritik kinerja customer service di industri telekomunikasi Amerika Serikat. Hal ini tentu sangat aneh, mengingat telekomunikasi adalah salah satu pilar dalam perkembangan teknologi secara umum. Apalagi, para pelaku di bisnis telekomunikasi Negeri Paman Sam juga cukup disegani di dunia.
Catatan ini pun seharusnya menjadi peringatan bagi pelaku industri telekomunikasi, tak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di negara lain. Agaknya, pembenahan harus segera dilakukan untuk menghapus stereotip negatif yang terlanjur mencap petugas pelayan publik seperti customer service.
Di atas industri telekomunikasi, ada instansi pemerintahan sebagai pemegang gelar lembaga pelayan publik dengan customer service terburuk. Sedangkan di peringkat ketiga, bercokol sektor kesehatan yang ditunjuk oleh 18 persen responden. Pelaku di sektor industri perkakas, asuransi, airline, serta perdagangan turut melengkapi data yang dikumpulkan pada Februari 2015 itu. Hasil survei selengkapnya tersaji di dalam diagram berikut:
- Survei: Situs jual-beli yang terlalu lelet bikin pembeli kabur Sulitnya aplikasi atau situs e-commerce untuk dinavigasi oleh calon pembeli juga menjadi penyebab utama nomor tiga dalam kasus yang sama.
- Image suatu bisnis di masyarakat sangat bergantung pada review online Saat responden ditanya apakah mereka menilai sebuah bisnis itu bagus berdasarkan review online yang mereka baca, sebagian besar mengiyakannya.
- Sektor layanan suara masih subur, pendapatan Telkom melonjak 12 persen Sementara itu, laba bersih mereka meningkat 2,2 persen menjadi Rp7,45 triliun ketimbang tahun 2014 silam.
RECOMMENDED ARTICLE
- Cari jodoh di internet tapi belum laku? Mungkin "nama" Anda salah!
- Selain programmer, profesi ini turut pacu industri teknologi
- Amygdala ternyata dapat memprediksi stres lebih awal
- Meski populer, banyak orang kesulitan mengingat logo Apple
- Ingin populer di Facebook? Jadilah orang yang ramah sehari-hari!
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini