Ternyata beginilah cara wabah 'mayat hidup' menjangkiti manusia

Ternyata beginilah cara wabah 'mayat hidup' menjangkiti manusia

Techno.id - Pernahkah terbayangkan dalam benak, jika tiba-tiba saja lingkungan tempat tinggal Anda terjangkiti wabah 'mayat hidup' atau zombie? Meski terdengar sangat mustahil, akan tetapi sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Universitas Cornell, Amerika Serikat, baru-baru ini menemukan bagaimana wabah yang digambarkan pada serial televisi maupun buku fiksi sebagai sesuatu hal yang mengerikan ini menyebar dan menjangkiti manusia.

Dilansir oleh CNET (1/3/15), penelitian ini melibatkan analisa terhadap buku fiksi ilmiah bergenre action "World of War" dan disiplin ilmu statistik mekanik yang kemudian berhasil mengungkapkan bagaimana wabah "mayat hidup" dapat menyebar dan menjangkiti manusia.

"Kami sangat mengharapkan bahwa penelitian yang kami lakukan dengan mengambil contoh persebaran wabah 'mayat hidup' ini nantinya dapat berguna untuk mengetahui bagaimana wabah-wabah penyakit di dunia nyata dapat menyebar, meski dalam konteks fiksi yang menyenangkan," jelas Alex Alemi, salah satu peneliti yang juga mahasiswa pascasarjana di Universitas Cornell.

Hasil penelitian menggambarkan bagaimana wabah 'mayat hidup' mungkin akan menyebar ke daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk paling tinggi atau dalam penelitian ini diasumsikan dapat menyebar secara cepat ke dalam populasi sekitar 300 juta orang. Penelitian juga menemukan penyebaran wabah akan menjadi melambat pada daerah yang memiliki populasi lebih sedikit, serta tingkat kerapatan tempat tinggal yang cukup renggang.

Tim peneliti menjelaskan bahwa hal serupa pun bisa terjadi pada persebaran wabah penyakit atau virus di dunia nyata. Virus akan lebih mudah menyebar pada daerah-daerah dengan tingkat interaksi warganya yang tinggi. Misalnya saja, Anda yang tinggal di kota Jakarta akan cenderung berisiko terserang virus berbahaya karena frekuensi interaksi dengan orang lain yang terjangkit seperti di mall, angkutan umum, maupun di pinggir jalan lebih besar ketimbang Anda yang memilih tinggal di pinggiran kota. Terlebih lagi kualitas udara perkotaan yang buruk karena polusi juga menjadi penyebab mudahnya virus menyebar pada daerah-daerah tersebut.

Untuk itu penelitian ini menyarankan, jika Anda ingin selamat dari serangan wabah 'mayat hidup' atau wabah penyakit berbahaya lainnya sebaiknya segera pindah ke lingkungan yang aman seperti pinggiran kota yang memiliki kualitas udara lebih baik.

(brl/red)