Sarung tangan robotik, terapi baru bagi penderita stroke

Techno.id - Stroke adalah penyakit mematikan yang melumpuhkan kemampuan saraf pada tubuh manusia. Setiap tahunnya penderita stroke terus meningkat. Bahkan saat ini penyakit paling mematikan ketiga di Indonesia ini tidak hanya menyerang mereka yang berusia lanjut, tetapi juga menyerang Anda yang masih berusia produktif.
Mengobati stroke memang tidak mudah, terutama saat masa-masa pemulihan pasca terserang penyakit ini. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University at Hertfordshire berhasil mengembangkan sebuah perangkat sarung tangan robotik yang dapat digunakan untuk membantu pasien stroke melakukan terapi pasca perawatan.
- 4 Robot ini bantu rehabilitasi stroke, Indonesia punya lho Keempat robot ini memiliki fungsi masing-masing.
- Kursi roda temuan mahasiswa ini bisa sembuhkan stroke Stroke masih menjadi salah satu dari tiga penyakit mematikan di dunia menurut badan kesehatan dunia (WHO).
- Stentrode, perangkat bionik mini yang bekerja dengan kekuatan pikiran Selain dapat menggerakan exoskeletons dengan kekuatan pikiran, perangkat ini juga dapat merekam gelombang otak para penderita epilepsi.
Selain itu, untuk memaksimalkan fungsinya maka sarung tangan ini juga dilengkapi dengan software yang dapat menghubungkan sarung tangan dan games. Games tersebut terdiri dari beberapa tingkatan yang sengaja di program untuk menstimulasi gerak tangan penderita stroke. Nantinya, rekaman hasil terapi dengan menggunakan sarung tangan robotik ini, akan dikirim ke terapis untuk memantau kemajuan serta merancang program terapi maupun pengobatan yang baru.
Dilaporkan oleh CNET (5/3/15), Dr Farshid Amirabdollahian, seorang ahli robot untuk rehabilitas dan juga salah satu pengembang perangkat ini menyatakan, sarung tangan robotik ini sengaja dirancang untuk memotivasi penderita stroke agar cepat kembali pulih melalui terapi yang dilakukan sendiri di rumah.
"Proyek ini telah kami uji coba kepada 30 pasien yang mempraktekkan terapi ini di rumah dengan durasi terapi 100 menit setiap minggunya. Hasilnya, beberapa pasien menunjukkan perbaikan klinis di tangan serta fungsi lengan mereka," kata Dr Amirabdollahian.
Saat ini, tim sedang bekerja keras untuk meningkatkan performa perangkat ini dan mencari cara serta dana agar proyek sarung tangan "ajaib" ini dapat segera dikomersilkan.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini