Pro kontra penggunaan VerifEye, aplikasi yang diklaim menggunakan AI untuk mendeteksi kebohongan

foto: verifeye
Techno.id - Bagaimana jika ada aplikasi di ponsel cerdas kamu yang dapat memverifikasi bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya kepada kamu atau sebaliknya? Ia berbohong.
Inilah tampaknya yang menjadi ide di balik aplikasi pendeteksi kebohongan AI yang disebut VerifEye. Aplikasi yang telah beredar selama setahun terakhir in merupakan buatan Converus. Aplikasi ini diklaim dapat mendeteksi kebohongan dengan akurasi hingga 80 persen.
- 6 Cara mendeteksi kabar hoaks, bisa diuji lewat handphone Mudah untuk mengetahui kebenaran kabar yang simpang siur.
- Microsoft kembangkan alat AI yang dapat mengubah foto menjadi video realistis dan bisa bernyanyi Namun pembuatnya sendiri mengakui bahwa hal itu berpotensi untuk disalahgunakan
- 8 Fakta FaceApp yang viral, catat ini sebelum ikut Age Challenge Privasi menjadi salah satu hal utama yang perlu kamu perhatikan
Namun VerifEye baru-baru ini muncul di beberapa ancaman Reddit pada subreddit yang berfokus pada AI. Meskipun Converus tidak pernah secara eksplisit mengklaim AI mendukung aplikasi tersebut, sangat jelas bahwa ia menggunakan beberapa jenis AI untuk mendeteksi perilaku mata pengguna, yang menjadi fokus VerifEye, untuk menentukan apakah seseorang mengatakan yang sebenarnya atau tidak.
Pendeteksi kebohongan AI mencari gerakan dan perilaku tak sadar di dalam mata pengguna untuk mencoba menentukan apakah ia jujur atau tidak. Converus tidak pernah secara eksplisit mengatakan perilaku seperti apa yang dicarinya. Namun, perilaku yang menjadi fokusnya dapat dideteksi hanya dengan mengarahkan kamera ponsel cerdas ke mata dan menggunakan aplikasi VerifEye.
Gagasan bahwa mata dapat mengetahui apakah sesorang berbohong bukanlah hal baru. Ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1970-an dalam beberapa hal, meskipun salah satu teori paling umum tentang gerakan mata sebenarnya dibantah pada tahun 2012.
Namun, mata dan perilakunya tetap menjadi indikator utama yang dapat kamu gunakan bersama indikator lainnya untuk mengetahui apakah seseorang berbohong. Tentu saja, klaim akurasi 80 persen tidak mungkin menjadi sesuatu yang dapat diterima di pengadilan. Aplikasi ini bahkan mungkin dianggap ilegal di beberapa tempat karena implikasi di baliknya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Prosa.ai hadirkan inovasi terbaru Text-to-Speech Bahasa Indonesia dan Inggris
- Cara menampilkan fitur Dynamic Island iPhone di perangkat Android
- Cara menggunakan peta offline di Google Maps, bisa kamu coba saat mudik nih
- 3 Rekomendasi ucapan Lebaran di WhatsApp untuk orang tersayang
- Cara mengatur obrolan RCS di ponsel Android, kini punya beragam fitur layaknya WhatsApp
HOW TO
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
-
Cara bersihkan cache di laptop Windows dan Mac, gampang dan bisa bikin langsung ngebut tanpa lag
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini