Peringatan! Akun Google yang tidak aktif selama dua tahun bakal dihapus

foto: unsplash/mitchell luo
Techno.id - Google baru-baru ini mengeluarkan peringatan akan menghapus akun pengguna yang tidak aktif. Google menargetkan akun Google pribadi yang tidak digunakan atau masuk ke akun tersebut setidaknya selama dua tahun. Aturan ini akan mulai diterapkan pada Desember 2023. Saat ini tercatat ada sekitar 1,8 miliar pengguna Gmail aktif dan sekitar 2 miliar pengguna Google Photos aktif.
Google mengeluarkan kebijakan ini terkait masalah keamanan akun yang rentan disusupi dan kurangnya otentikasi dua faktor. Pembaruan kebijakan Google ini akan menyoroti pembersihan konten yang mencakup data yang tersimpan di berbagai layanan Google, seperti Gmail, Documents, Drive, Meet, Calendar, dan Google Photos.
- Cara menghapus akun Google di handphone dengan mudah dan praktis Perlu dicatat sebelum menghapus akun adalah data yang ada di dalamnya
- Cara mengembalikan akun Google yang lupa sandi dengan mudah, tidak perlu panik Caranya mudah dilakukan.
- Cara mengaktifkan akun Google yang dinonaktifkan, cukup dengan 5 langkah Langkah yang diperlukan mudah untuk ditiru.
Penting untuk dicatat bahwa Google berencana menjalankan proses ini dengan hati-hati. Terlebih dahulu Google akan memberikan pemberitahuan kepada pengguna. Akun pertama yang akan terpengaruh adalah akun yang dibuat tetapi belum pernah digunakan.
Untuk memastikan pengguna mendapatkan informasi yang cukup, Google akan mengirimkan beberapa notifikasi menjelang penghapusan ke alamat email akun dan email pemulihan, jika tersedia.
Keputusan Google untuk menghapus akun yang tidak aktif berawal dari masalah keamanan. Google menjelaskan, akun yang tidak digunakan dalam waktu lama, lebih rentan terhadap penyusupan, terutama jika akun tersebut mengandalkan kata sandi lama atau yang telah digunakan berulang kali.
Akun-akun yang tidak aktif ini juga cenderung tidak mengaktifkan autentikasi dua faktor. Hal ini menjadikannya target yang lebih mudah untuk potensi pelanggaran. Analisis Google mengungkapkan bahwa akun yang ditinggalkan setidaknya 10 kali, lebih kecil kemungkinannya untuk menyiapkan verifikasi dua langkah dibandingkan dengan akun yang aktif.
Untuk mengatasi masalah keamanan ini, Google menyarankan pengguna mempertimbangkan menggunakan aplikasi pengelola kata sandi di samping mengaktifkan autentikasi dua faktor. Kombinasi ini dapat meningkatkan keamanan akun.
Cara ini memungkinkan pengguna menyimpan kata sandi yang unik dan kuat untuk setiap layanan. Bisa juga menggunakan akun sementara untuk mengingat kata sandi utama pada aplikasi pengelola kata sandi. Karena itu jika pengguna memiliki akun Google yang sudah lama tidak digunakan, inilah saatnya untuk mengingat kata sandi yang terlupa.
RECOMMENDED ARTICLE
- Cara mengubah margin di Google Docs dan Microsoft Word
- Aplikasi ChatGPT bakal hadir di Android pekan depan, pra-registrasi sudah dibuka
- Apple diam-diam menyiapkan chatbot AI bernama “Apple GPT” berbasis fondasi Ajax
- Google sedang menguji Genesis, platform berbasis AI yang diklaim dapat menulis artikel berita
- WhatsApp kini hadir di jam tangan pintar yang menggunakan Wear OS 3
HOW TO
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
-
Cara bersihkan cache di laptop Windows dan Mac, gampang dan bisa bikin langsung ngebut tanpa lag
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini