Google sedang menguji Genesis, platform berbasis AI yang diklaim dapat menulis artikel berita

foto: unsplash/firmbee.com
Techno.id - Google baru-baru ini mendemonstrasikan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama “Genesis” kepada sejumlah petinggi media seperti New York Times, The Washington Post, dan News Corp yang memiliki The Wall Street Journal dan The Times of London. Seperti dilaporkan The New York Times, teknologi tersebut dapat membuat artikel berita.
Berdasarkan laporan dari orang-orang yang menyaksikan presentasi tersebut, Genesis dapat membuat salinan dari data yang diberikan, baik itu peristiwa terkini atau jenis informasi lain.
- Bersiaplah, sebuah AI yang dapat menulis artikel telah diluncurkan! AI berjuluk Wordsmith dapat membaca data yang Anda upload dan akan mengikuti struktur cerita yang Anda tetapkan.
- Tulisan yang dibuat AI masih sulit dideteksi oleh berbagai software canggih, ternyata ini penyebabnya Teks yang dibuat oleh AI kini semakin canggih sehingga sangat sulit untuk mendeteksinya.
- 5 Fakta yang perlu kamu ketahui tentang Google Gemini, penantang Copilot dan ChatGPT Gemini disebut-sebut sebagai rangkaian alat AI paling kuat dari Google
Tampaknya, Google percaya bahwa para jurnalis dapat menggunakan teknologi ini sebagai semacam asisten untuk mengotomatisasi pekerjaan jurnalistik. Namun beberapa orang yang menyaksikan demosntrasi tersebut justru mengatakan bahwa hal itu tampaknya mengabaikan jenis pekerjaan yang dilakukan untuk menulis berita yang akurat dan mudah dicerna. Menurut mereka teknologi ini sepertinya tidak menghargai usaha yang dilakukan para jurnalis untuk menghasilkan berita yang akurat.
Jeff Jarvis, seorang profesor jurnalis di City University of New York, mengatakan kepada The New York Times bahwa para jurnalis dapat menggunakan alat ini jika teknologi tersebut dapat memberikan informasi faktual yang dapat dipercaya.
Namun ia beranggapan teknologi ini bisa saja menyebabkan penyebaran informasi yang salah. Sebab, Bard, teknologi AI generatif Google saja pernah mengeluarkan informasi yang salah segera setelah debutnya di Twitter.
Beberapa publikasi baru-baru ini yang menggunakan alat AI juga bermasalah. Sebut saja CNET yang harus mengeluarkan koreksi setelah menyadari adanya kesalahan substansial di sebagian besar dari 77 artikel yang ditulis mesin yang diterbitkannya di bawah byline CNET Money. Awal bulan ini, io9 dari Gizmodo juga menerbitkan artikel Star Wars yang penuh dengan kesalahan setelah memanfaatkan Gizmodo Bot.
Karena itu alat ini tidak tidak dapat menggantikan peran penting yang dimiliki jurnalis dalam melaporkan, membuat, dan memeriksa fakta dari artikel mereka. Dengan alasan tersebut, Jarvis beranggapan pengembangan Genesis yang dilakukan Google, sangat mungkin untuk mengejar ketertinggalannya dari OpenAI, perusahaan yang diukung Microsoft.
RECOMMENDED ARTICLE
- WhatsApp kini hadir di jam tangan pintar yang menggunakan Wear OS 3
- Cara menggunakan Google Home untuk membuat ruangan pintar di rumah
- Chatbot AI Google Bard kini mendukung lebih dari 40 bahasa, termasuk Indonesia
- Claude 2 siap menantang ChatGPT dan Google Bard, ini perbandingannya
- Cara menggunakan alat penghapus ajaib di Google Photos, objek yang mengganggu langsung lenyap
HOW TO
-
Cara terbaru mengetik di Google Docs memakai suara, tanpa jari dan nggak bikin capek!
-
Cara mudah dan terbaru sambungkan laptop ke TV tanpa kabel, ternyata gampang banget!
-
Cara cek konsumsi paket data di HP Xiaomi, ternyata bisa di set batasnya juga loh!
-
Bukan matikan HP, ini 5 cara efektif dinginkan HP overheat mendadak biar nggak rusak
-
5 Penyebab notifikasi HP sering telat masuk dan solusinya, terbaru 2025
TECHPEDIA
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna