Penipuan siber modus kurir paket kirim file APK, bikin saldo m-Banking bisa ludes

foto: pixabay.com; Instagram/ @evan_neri.tftt
Techno.id - Kejahatan dunia cyber memang tak pernah usai. Baru-baru ini viral di media sosial yang berisi unggahan tangkapan layar chat dugaan modus penipuan berkedok kurir jasa pengiriman paket ekspedisi.
Penipuan yang tengah ramai tersebut memanfaatkan platform komunikasi WhatsApp. Penipu mulanya mengaku sebagai kurir yang akan mengantarkan barang pesanan, kemudian mengirimkan file format APK atau aplikasi via WA.
- Bahaya phising serta cara menghindarinya, sering jadi modus baru penipuan Waspada saat mendapati kemungkinan terburuk data pribadi kamu dibobol orang tidak bertanggung jawab
- Kirim file PDF di WA jadi modus baru, perhatikan jenis dan cara cegah kejahatan phising di HP Android Beberapa waktu terakhir, ancaman phising kembali hadir dengan format file PDF.
- Awas, program penyandera file susupi komputer Anda Ransomware memiliki tujuan untuk meminta tebusan dari para korban yang berhasil mereka infeksi.
Unggahan yang menjadi perbincangan warganet tersebut awal mulanya berasal dari akun Instagram @evan_neri.tftt.
Lihat postingan ini di Instagram
Dari postingan akun Instagram/ @evan_neri.tftt memberikan penjelasan bahwa pelaku mengaku sebagai kurir pengantar paket, kemudian mengirimkan ekstensi APK bertuliskan "LIHAT Foto paket" kepada korban.
Kemudian dalam postingan tersebut, Evan menambahkan bahwa korban terlanjur mengunduh file yang dikirimkan. Alhasil saldo m-Banking ludes tanpa sepengetahuan dari korban.
Kendati demikian, korban juga tidak pernah merasa diperintah untuk mengisi username/ID, password atau yang lainnya. Bahkan aplikasi yang diunduh tidak pernah dijalankan dan dibuka oleh korban.
"Dari beberapa korban yg DM saya, setelah klik unduh APK tersebut, tidak terjadi apa-apa dan juga tidak ada aplikasi baru yg muncul." lanjut akun @evan_neri.tftt dalam postingannya.
foto: Instagram/ @evan_neri.tftt
Menurut Evan @evan_neri.tftt ia menduga bahwa file ekstensi aplikasi yang diberikan kepada korban merupakan virus Malware Remote Administrator Tool atau RAT.
Malware RAT merupakan virus yang dapat mengendalikan perangkat smartphone korban dari jarak jauh dan beroperasi di balik layar.
Jika pelaku sudah bisa menguasai ponsel korban, maka secara mudah dapat mengakses berbagai aplikasi termasuk di dalamnya adalah dompet digital seperti m-Banking maupun internet banking tanpa sepengetahuan pemilik ponsel.
Melansir dari akun Instagram @polrespasuruanofficial, dugaan lain bahwa file aplikasi yang dikirimkan oleh pelaku merupakan exploit yang berfungsi untuk mengambil data-data penting korban yang mampu mengakses mobile banking. Kejahatan ini bisa disebut dengan Sniffing.
Lihat postingan ini di Instagram
"Diduga file yang dikirimkan oleh pelaku dan diunduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban (seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password), atau istilah dalam dunia hacking disebut SNIFFING." Ujar akun @polrespasuruanofficial
Akun Instagram salah satu lembaga Kepolisian Republik Indonesia di wilayah Jawa Timur tersebut juga menghimbau untuk warga pengguna gadget agar berhati-hati dan waspada terhadap kejahatan dunia maya. Terutama dalam kejahatan siber dengan modus baru yang tengah ramai diperbincangkan. Harapannya tidak ada korban baru melalui modus penipuan digital seperti ini.
Mengaca dari peristiwa penipuan digital yang telah terjadi, techno.id telah merangkum hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan, agar nantinya tidak terjadi korban penipuan digital kembali.
1. Jangan pernah instal aplikasi di luar dari platform resmi seperti Play Store, atau App Store. Karena aplikasi yang diunduh secara ilegal, tidak ada jaminan keamanan yang diberikan.
2. Jangan pernah berikan akses baca atau kirim pesan SMS ke aplikasi tidak dikenali, atau ke nomor yang tidak diketahui.
3. Silakan hapus aplikasi tidak penting, dan berpotensi membahayakan. Terlebih aplikasi tersebut dapat mengakses SMS, maka jika tidak esensial silakan uninstal aplikasi.
4. Apabila pengguna mendapatkan aplikasi pencuri SMS, maka segera hapus dan reset aplikasi m-Banking dan dompet digital lainnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Pengguna smartphone tak perlu matikan perangkat saat naik pesawat, say good bye pada air plane mode
- Corning rilis Gorilla Glass Victus 2, tahan benturan dengan beton
- 15 Website baca komik dalam Bahasa Indonesia, banyak cerita menarik
- Foto avatar Lensa Ai di Instagram tengah viral, ini cara membuatnya
- Fitur YouTube Music 2022 Recap rilis, ini cara mudah menggunakannya
HOW TO
-
11 Aplikasi lacak nomor HP terbaru selain Getcontact, untuk Android dan iOS
-
Cara cek spesifikasi laptop atau PC tanpa aplikasi tambahan, bisa juga untuk cek kesehatan hardisk
-
Cara terbaru download dokumen di Course Hero tanpa login, gratis nggak ribet
-
Cara terbaru menyambungkan speaker bluetooth ke laptop dan komputer, satu klik selesai
-
Trik Copy - Paste berbagai macam file atau teks sekaligus di Windows 11, nggak perlu bolak-balik lagi
TECHPEDIA
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna