Pengguna smartphone tak perlu matikan perangkat saat naik pesawat, say good bye pada air plane mode

Pengguna smartphone tak perlu matikan perangkat saat naik pesawat, say good bye pada air plane mode

Techno.id - Smartphone merupakan salah satu perangkat yang kini sudah melekat pada kehidupan sehari-hari hampir setiap orang, Nyatanya dengan benda ber layar lebar satu ini, banyak kegiatan yang bisa dilakukan dengan mudah. Kendati demikian, pemakaian sebuah smartphone seperti di pesawat masih dibatasi.

Kabar baik bagi pengguna smartphone yang kerap naik pesawat. Mulai Juni 2023 mendatang, penggunaan ponsel pintar di dalam pesawat sudah menjadi hal yang legal. Kecanggihan sistem yang akan diterapkan pada pesawat terbang memungkinkan pengguna smartphone bisa mengoperasikan perangkat mereka dengan mudah.

Beberapa batasan yang masih diterapkan hingga saat ini seperti mengganggu sinyal pesawat, atau penggunaan Wi-Fi yang masih relatif mahal menjadi kendala utama yang menghambat penggunaan smartphone di dalam pesawat. Namun untuk tahun depan regulasi tersebut sudah mulai diganti khususnya di beberapa negara.

Berkenaan dengan pembahasan tersebut, berikut techno.id telah merangkum dari berbagai sumber pada Selasa (6/12), penggunaan smartphone saat naik pesawat.

Penggunaan smartphone saat naik pesawat

Pengguna smartphone tak perlu matikan perangkat saat naik pesawat, say good bye pada air plane mode

foto: pexels.com

Mulai Juni 2023 mendatang kebijakan untuk menggunakan jaringan internet di dalam pesawat mengalami perubahan. Setelah sekian lama, akhirnya European Union (EU) menerapkan kebijakan baru bagi penumpang pesawat terbang agar bisa menggunakan smartphone kesayangan mereka meski di dalam pesawat sekalipun.

Kebijakan ini tentu tidak semerta-merta bisa dilakukan secara menyeluruh. Ada batasan yang perlu diperhatikan agar semua eleman dari ekosistem yang ada bisa tetap terkendali. Singkatnya, meski hampir semua smartphone bisa menggunakan jaringan internet di dalam pesawat, ada batasan yang perlu diperhatikan.

Penetapan ongkos agar setiap pesawat bisa mengakses internet meski dalam keadaan mengudara tentu akan dibebankan kepada setiap pengguna. Hal ini menjadi wajar mengingat jaringan yang diperlukan untuk menjalankan internet di dalam pesawat tidak bisa disamaratakan dengan jaringan saat berada di darat.

Pengguna smartphone tak perlu matikan perangkat saat naik pesawat, say good bye pada air plane mode

foto: pexels.com

Dilansir dari gizmochina.com, Dai Whittingham selaku chief executive of the UK Flight Safety Committee menyampaikan bahwa "Ada kekhawatiran bahwa saat menggunakan jaringan internet di dalam pesawat bisa mengganggu sistem kontrol otomatis penerbangan. Rekomendasi yang selalu ditetapkan adalah masuk ke mode penerbangan saat berada di dalam pesawat".

Dari pernyataan Whittingham, bisa disimpulkan bahwa penggunaan jaringan internet bisa menyebabkan gangguan pada sistem kendali otomatis. Dilansir dari independent.co.uk, penggunaan sinyal dalam pesawat terbang bisa mengganggu komunikasi pilot yang akan berujung pada kurang lancarnya proses penerbangan.

Namun kebijakan baru yang telah ditetapkan European Union (EU) mengubah persepsi tersebut. Dilansir dari canarianweekly.com, Thierry Breton selaku Internal Market Commissioner European Union menjelaskan bahwa langit bukan lagi menjadi batas penggunaan jaringan internet berkecepatan tinggi. Jaringan 5G memungkinkan semua orang untuk menggunakan layanan inovatif bahkan saat berada dalam pesawat.

Sesuai perkataan Breton, hanya smartphone dengan dukungan jaringan 5G yang bisa mengakses internet di dalam pesawat. Kecepatan dan kestabilan jaringan 5G memang tidak perlu diragukan lagi. Jenis jaringan yang telah diperkenalkan sejak 2021 silam ini sudah mulai merambah banyak sektor salah satunya penggunaan internet di dalam pesawat.

Pengguna smartphone tak perlu matikan perangkat saat naik pesawat, say good bye pada air plane mode

foto: pexels.com

Namun perlu diingat, penetapan ongkos tentu menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Pasalnya, jaringan yang ada pada smartphone pengguna saat ini bisa saja berbeda dengan jaringan yang akan ada dalam pesawat nantinya. Perbedaan ini ditetapkan agar menghindari gangguan koneksi pada pilot yang telah dijelaskan sebelumnya.

Tak hanya itu, kebijakan satu ini juga akan diberlakukan mulai 2023 mendatang dengan beberapa maskapai seperti Emirates, Air India, Lufthansa, British Airways dan Japan Airlines. Tidak menutup kemungkinan jika kebijakan penggunaan jaringan internet pada pesawat terbang akan diterapkan juga di Indonesia.


(brl/guf)