Penderita diabetes di Asia Tenggara tertinggi nomor dua sedunia

Ilustrasi diabetes © 2015 healthworks.my
Techno.id - Diabetes melitus alias penyakit kencing manis kini diakui sebagai ancaman yang nyata untuk kesehatan masyarakat global. Penyakit yang salah satunya disebabkan oleh kurangnya insulin dalam tubuh ini telah tercatat sebagai penyebab kematian terbanyak sedunia kedelapan.
Mirisnya, Asia Tenggara ada di tangga nomor dua di daftar tersebut, dengan 96 juta pengidap atau 8,6 persen pada 2014 silam. Persentase itu melonjak dua kali lipat ketimbang 1980 yang masih 4,1 persen atau 17 juta orang dari total populasi saat itu.
- Apa itu diabetes melitus? Kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya Sedangkan Indonesia menduduki peringkat ke- 5 negara dengan jumlah diabetes terbanyak. Pada 2021, penderita diabetes mencapai 19,5 juta.
- Indonesia masuk peringkat ke-5 diabetes tertinggi di dunia, kenali cara mencegahnya Diabetes dikenal sebagai mother of all diseases
- Sering disepelekan, ini 8 tanda diabetes di usia muda yang wajib diperhatikan Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021
Namun, angka yang sangat meresahkan ada di daerah Mediterania Timur. Karena jumlah penderita diabetes di sana dua tahun lalu adalah yang tertinggi dengan 43 juta orang atau 13,7 persen dari total populasi.
Secara keseluruhan, World Health Organization (WHO) menyatakan pasien diabetes di penjuru dunia mengalami peningkatan hingga empat kali lipat, dari 108 juta jiwa di tahun 1980 menjadi 422 juta jiwa di 34 tahun kemudian.
Sebaran penderita diabetes di sejumlah kawasan versi WHO
© 2016 Statista
Saat ini, teknologi sudah memungkinkan manusia untuk mengantisipasi serangan diabetes. Misalnya, ada aplikasi One Drop yang menawarkan cara mudah untuk mendeteksi diabetes langsung lewat perangkat iOS. Melalui aplikasi One Drop, Anda dapat melacak kadar gula, kebiasaan makan, asupan insulin, serta merekam aktivitas atau pola hidup.
Akan tetapi, demi menekan tingginya kemungkinan satu dari 11 orang yang terkena diabetes, peneliti pun mencoba merancang teknologi untuk mendeteksi diabetes di masa depan dengan sampel air liur. Proses identifikasi ini menggunakan bantuan kamera ponsel untuk mengidentifikasi reaksi enzimatik dari biomarker dengan memancarkan cahaya neon sebagai penanda apakah ada gejala penyakit diabetes pada air liur yang diidentifikasi.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini