Pencetus ChatGPT peringatkan soal bahaya AI, perlu adanya regulasi

foto: Wikipedia.org; Openai.com
Techno.id - Kemunculan ChatGPT sampai saat ini menjadi topik pembahasan menarik di kancah teknologi. ChatGPT dari OpenAI menggunakan teknologi AI dapat membuat banyak orang kagum akan kemajuan dihasilkan. Apalagi teknologi kecerdasan buatan sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas produktif.
Kendati demikian, AI seakan menjadi momok berbahaya apabila tidak ada regulasi jelas yang mengaturnya. Bahkan keterangan ini secara langsung disampaikan oleh Sam Altman, CEO OpenAI. Ia memperingatkan bahwa dunia mungkin tidak terlalu jauh dari munculnya sebuah kecerdasan buatan yang berpotensi menakutkan. Maka, memberikan aturan jelas akan menjadi suatu hal penting.
- ChatGPT berpotensi diblokir di Indonesia, ini alasannya Di Indonesia terdapat kendala terkait keberadaan dari platform milik OpenAI ini.
- 7 Hal perlu diperhatikan saat menggunakan Chatbot AI, bisa hindari kesalahan jawaban Perkembangan AI dapat dikatakan semakin tidak terbendung.
- Geoffrey Hinton cabut dari Google, ungkap dampak AI di masa depan AI bisa berdampak buruk bagi umat manusia.
Lantas bagaimana bahaya dari AI menurut Altman? Berikut techno.id pada Rabu (22/2), menyajikan penjelasan Sam Altman, pencetus ChatGPT sekaligus CEO OpenAI, yang dilansir dari akun Twitter-nya @sama.
the adaptation to a world deeply integrated with AI tools is probably going to happen pretty quickly; the benefits (and fun!) have too much upside.
— Sam Altman (@sama) February 19, 2023

Sam Altman Pencetus ChatGPT
Melalui tweet-Nya, Altman menjelaskan transisi ke masa depan yang dibarengi dengan teknologi AI dapat berlangsung cepat, dan sebagian besar akan berdampak ke arah positif. Ia menggambarkan melalui transisi dari dunia tanpa smartphone ke dunia pasca smartphone.
Menurutnya AI bakal terus membantu dalam beraneka kegiatan, misalnya membuat orang lebih produktif, lebih sehat, lebih pintar, dan lebih terhibur melalui bermacam implementasi kecerdasan buatan atau AI.
"Transisi semacam ini sebagian besar adalah baik dan bisa berlangsung dengan cepat, contoh terbaru adalah transisi dari dunia pra smartphone ke dunia pasca smartphone. Namun akan ada godaan membuatnya (diterapkan) super cepat, yang adalah menakutkan. Masyarakat butuh waktu untuk beradaptasi dengan sesuatu yang sungguh besar," tulisnya.
foto: Openai.com
Kendati demikian, Altman mengaku bahwa dibutuhkan waktu bagi pemerintah maupun stakeholders terkait untuk membuat regulasi terkait AI. Tujuan dari adanya regulasi agar AI tidak disalahkan gunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Bahkan perlu adanya kajian mendalam tentang apa yang harus dilakukan, meski itu membutuhkan waktu lama.
"Kita butuh cukup waktu bagi institusi untuk mencari apa yang mesti dilakukan. Regulasi akan penting. Meski tool AI generasi saat ini tidak begitu menakutkan, saya pikir kita tidak begitu jauh dari yang menyeramkan," lanjut pria berusia 37 tahun itu.
Melansir dari hasil wawancaranya dengan Forbes, Altman menyatakan pengendalian AI harus dilaksanakan oleh perusahaan pembuatnya dan para pengguna. Terlebih perusahaan dapat memberikan langkah pencegahan, agar dampak negatif dari adanya AI teratasi. Apalagi akan ada AI open source, yang menghasilkan efek bagus dan buruk.
RECOMMENDED ARTICLE
- Microsoft batasi penggunaan Bing AI hanya 50 pertanyaan per hari
- Ini alasan mengapa ChatGPT tak bisa bahas isu politik, dan menjawab 20 pertanyaan kontroversi
- Kenapa tidak bisa upload dokumen di Google Form? Ini cara mengatasinya
- Cara import soal Word ke Google Form, tak perlu tulis satu per satu
- 11 Momen lucu ketika gombalin ChatGPT, usahanya tetap sia-sia
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini