Nonton TV UHD rasanya bisa mirip dengan naik roller coaster

Ilustrasi menonton televisi © 2015 techno.id
Techno.id - Menonton televisi bagi sebagian orang bisa menjadi aktivitas relaksasi atau pelepas penat dan lelah. Namun, tahukah Anda ternyata ketika Anda menonton televisi beresolusi UHD (3840x2160 piksel), otak Anda bisa merasakan sesuatu yang berbeda?
Fakta ini berhubungan dengan hasil studi neuropsikologi yang diadakan oleh Samsung dan Mindlab International. Menurut kesimpulan dari studi itu, menonton tayangan di televisi UHD 38 persen lebih immersif pada manusia ketimbang saat menonton televisi Full-HD (1080p). Immersif sendiri kerap merujuk ke gambaran tiga dimensi yang muncul dan dirasakan oleh seseorang di sekelilingnya.
- Nonton film 3D ternyata bisa bikin kamu lebih pintar Menurut penelitian, kemampuan otak mereka mengalami peningkatan yang cukup signifikan akibat menonton film berformat 3D.
- Samsung luncurkan SUHD TV dengan kualitas warna yang memukau Samsung meluncurkan SUHD TV dengan kualitas warna yang tinggi. Selain itu, SUHD TV ini dilengkapi pula dengan prosesor Octa-core.
- Berukuran 85 inci, Samsung S9 sajikan gambar dan suara berkualitas Selain berukuran ekstra besar, televisi besutan Samsung ini juga punya kualitas gambar sekaligus suara yang lebih baik.
Nah, ketika perasaan immersif itu makin tinggi, artinya keterikatan penonton televisi dengan konten yang ia konsumsi pun meninggi. Peningkatan perasaan immersif itu bisa jadi dirasakan beberapa orang seperti sedang naik roller coaster atau berkencan dengan kekasih. Dua hal itu adalah segelintir contoh aktivitas yang meningkatkan immersif pada manusia.
Dikutip dari blog resmi Samsung (17/11/15), studi berjudul Screen Sensation: The Ultra HD Effect itu melibatkan partisipan dari rentang usia 18 sampai 65 tahun. Masing-masing dari mereka dipertontonkan konten streaming dari Netflix dan pertandingan sepakbola dari dua macam TV, yakni yang beresolusi UHD dan Full-HD. Saat aktivitas itu berlangsung, partisipan menggunakan elektroda di kulit kepala mereka dan dipantau aktivitas Elektroensefalografi (EEG), aktivitas elektrodermal (EDA), serta denyut jantungnya oleh peneliti.
RECOMMENDED ARTICLE
- Haruskah gadget dilengkapi dengan fitur "Sleep Mode"?
- Peneliti: Berbekal ponsel, kesehatan tubuh bisa dilacak dengan mudah
- 3 Teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk tangani kanker payudara
- Pakai WiFi, peneliti buat alat "pengintai" yang dapat tembus dinding
- Peneliti ungkap alasan mengapa banyak orang suka lagu-lagu sedih
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua