Mengenal E-Cores dan P-Cores pada prosesor intel, ketahui perbedaannya biar nggak salah beli

foto: freepik.com
Techno.id - Jumlah core (inti) yang terdapat di dalam CPU semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Dulu, CPU umumnya hanya memiliki satu core saja. Hal tersebut tentunya sangat berbeda dengan CPU yang beredar sekarang di mana CPU umumnya memiliki dua atau lebih core di dalamnya atau popular disebut multi-core.
Tidak hanya jumlahnya saja, perkembangan teknologi manufaktur prosesor memungkinkan sebuah prosesor untuk memiliki dua jenis core yang berbeda di dalam sebuah prosesor. Pada CPU tradisional, setiap core yang terdapat di dalam CPU tersebut identik satu dengan lainnya.
Dilansir dari howtogeek, seluruh core didalam CPU tersebut memiliki performa yang sama serta menggunakan daya yang sama pula. Hal tersebut juga menjadi alasan adanya prosesor dengan lebih dari satu core.
Konfigurasi tradisional seperti ini tentunya memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Dilansir dari newcmi, prosesor dengan lebih dari satu core memberikan prosesor kemampuan untuk melakukan beberapa proses secara bersamaan.
Disaat yang sama, konfigurasi multi-core tradisonal seperti itu juga menghadirkan masalah yang timbul ketika CPU sedang dalam posisi idle atau melakukan tugas sederhana. Karena CPU memiliki batas minimal penggunaan daya, maka banyak daya yang tidak terpakai.
Adanya masalah tersebut menjadi alasan dikembangkan prosesor dengan dua jenis core. Penggunaan CPU dengan dua jenis core berbeda sebenarnya juga bukan merupakan hal baru. Dilansir dari makeuseof, ARM menjadi yang pertama yang mengembangkan CPU dengan dua jenis core berbeda. Hal inilah yang dicoba diikuti Intel. Di mana perusahaan ini mulai menjual prosesor dengan dua jenis core mulai dari Intel Core generasi 12 yang berkode Alder lake.
Pada prosesor yang memiliki dua jenis core, umumnya core yang digunakan adalah core dengan tugas dan fungsi yang berbeda. Umumnya jenis core yang digunakan adalah E-Core dan P-Core.
E-Core adalah kependekan dari efficent core. Seperti namanya, core ini merupakan core yang digunakan dan difokuskan untuk efisensi daya. Dilansir dari laman resmi Intel, E-Core memiliki ukuran yang lebih kecil. Jenis core ini dirancang untuk memberikan efisensi maksimal. E-Core juga dioptimisasi untuk menjalankan tugas-tugas yang berada di background.
Sementara P-Core adalah kependekean dari performance core. Jenis core ini digunakan untuk penggunaan yang membutuhkan performa. P-core juga digunakan untuk tugas yang lebih berat. Melansir dari laman resmi Intel, jenis core ini memiliki ukuran yang lebih besar dan dirancang untuk memiliki kecepatan yang tinggi. Jenis core ini ideal untuk digunakan pada penggunaan single-threaded yang berat seperti gaming dan tetap mampu melakukan hyper-threading.
Lantas apa keuntungan dari penggunaan dua jenis core yang berbeda dalam sebuah CPU. Dilansir dari howtogeek, penggunaan dua jenis core dalam satu CPU memberikan keuntungan utama pada penggunaan daya. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi perangkat seperti laptop karena mampu memberikan waktu penggunaan yang lebih lama.
Magang : Nabiel Mumtaz Zaydane Firdaus
RECOMMENDED ARTICLE
- Tetap bisa cek temperatur dan kondisi drive, ini cara mudah bikin SSD jadi mode gaming yang auto gahar
- AMD Ryzen 7040U Series, prosesor yang diklaim lebih cepat dari Intel Core i7 terbaru dan Apple M2
- AMD Ryzen Z1 Series, diklaim sebagai prosesor terbaik untuk konsol gaming handheld
- Ayaneo 2S, pesaing Steamdeck dengan prosesor Ryzen 7000
- Intel dikabarkan sedang menyiapkan prosesor 120 Core, CPU ganas generasi terbaru
HOW TO
-
15 Template prompt ChatGPT untuk menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) secara kasar, ternyata gampang
-
10 Pengaturan setting di Android untuk jaga anak dari konten negatif internet, ini cara aktifkannya
-
Cara mudah cek iPhone bekas terbaru 2025, jangan sampai tertipu dengan harga murah malah dapat zonk
-
Gimbal HP anti goyang cuma modal pipa PVC bekas? Ini cara bikinnya terbaru yang murah
-
15 Prompt ChatGPT untuk bantu pelajar SMA pelajari konsep mata pelajaran fisika yang susah sekali
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini