Jurus baru Kominfo bakalan bunuh 100 juta pelanggan telekomunikasi

Ilustrasi Kemkominfo © techno.id
Techno.id - Kebijakan penerapan sistem registrasi baru kartu SIM pelanggan seluler yang diterapkan pemerintah disebutkan bakalan berlaku untuk pelanggan baru. Aturan ini diklaim bakalan memliki berbagai dampak bagi industri telekomunikasi Indonesia.
Satu diantaranya ialah membunuh sebagian pelanggan dari operator yang berstatus pelanggan siluman. Menurut Kalamullah Ramli, Dirjen Pos dan Penyelenggara Informatika (PPI), Kementerian Kominfo pelanggan siluman yakni mereka yang hanya memakai kartu SIM untuk sekali pakai saja.
- Pemerintah terapkan jurus baru berantas 'pelanggan seluler siluman' Aturan baru ini membuat setiap pelanggan baru tidak lagi bisa mendaftarkan identitas nomor perdananya secara mandiri.
- Pemerintah akan berlakukan sistem baru registrasi nomor pascabayar Sistem registrasi pascabayar ini membuat sistem pendaftaran memakai nomor 4444 tidak lagi digunakan.
- Protes registrasi nomor telepon, pria ini bakar ratusan kartu SIM Menggumpulkan ratusan kartu SIM dari berbagai provider.
Memang, salah satu alasan pemerintah menerapkan sistem registrasi baru ini untuk menekan jumlah pelanggan siluman yang terdaftar di operator telekomunikasi tanah air.
Pria yang yang akrab disapa Mulih itu menyampaikan, bila dilihat dari ratusan juta pelanggan seluler yang beredar saat ini, belum diketahui berapa jumlah angka pastinya. Pasalnya, jumlah pelanggan telekomunikasi sekarang ini masih bercampur dengan nomor pelanggan siluman tersebut.
"Saat ini kartu SIM yang beredar itu sekitar 370 juta. Diperkirakan ada 270 juta pelanggan yang benar-benar real," jelas Mulih di Ruang Serbaguna, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa, (15/12/2015).
Bahkan, sistem ini diprediksi bakalan mematikan para pelanggan siluman dalam jumlah yang sangat besar. "Bisa memangkas sampai 100 juta pelanggan yang cuma pakai kartu SIM sekali buang," papar Mulih.
Pembunuhan nomor pelanggan siluman ini disebut-sebut dapat membantu menyehatkan industri telekomunikasi karena akan membuat operator mendapat jumlah pelanggan sebenarnya. Hal ini bakalan mempengaruhi jumlah rata-rata pengeluaran pelanggan atas layanan telekomunikasi yang digunakannya (ARPU) yang dijadikan tolak ukur kondisi perusahaan maupun industri telekomunikasi nasional.
RECOMMENDED ARTICLE
- Pemerintah terapkan jurus baru berantas 'pelanggan seluler siluman'
- Pihak asing hanya bisa mendapatkan marketplace 67 persen saja
- Rudiantara lunasi janji kesiapan 4G LTE kepada Ahok
- Menkominfo jamin kecepatan internet Jakarta Singapura 11-12
- Menkominfo ingatkan operator pelanggar aturan modern licensing
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua