Jika algoritma Instagram berubah, bisakah pelaku UKM ikut untung?

Ilustrasi Instagram © 2015 Mon's Images/ Shutterstock.com
Techno.id - Langkah Instagram yang sempat ingin mengubah algoritma chronological order untuk timeline-nya menuai pro dan kontra. Di satu sisi, user memang bisa mendapatkan konten yang relevan dengannya. Namun faktanya, tak sedikit pengguna Instagram yang tidak menginginkan perubahan ini hingga memunculkan petisi online berisi pertentangan dan memopulerkan tagar #RIPInstagram.
Sebenarnya, apakah langkah penghapusan chronological order ini punya dampak baik, terutama bagi pelaku UKM yang memanfaatkan Instagram sebagai senjata utamanya untuk bisnis?
- Petisi tolak algoritma baru Instagram didukung 175.000 orang Hingga saat ini, petisi online tersebut telah ditandatangani oleh sekitar 175.000 orang
- Instagram bakal terapkan algoritma mirip Facebook, apa alasannya? Instagram berharap pengguna bisa menikmati konten di timeline yang sesuai dengan minat dan hubungan dengan pengunggah konten.
- Instagram rayu user-nya yang ngambek dengan perpanjang durasi video Jika kini Anda cuma diperbolehkan untuk meng-upload video berdurasi 15 detik saja, sebentar lagi Anda boleh mengunggah video selama 1 menit.
"Kalau dibilang sebenarnya tricky, sih," jawab Irfan Prabowo, Social Media Strategist dan Community Manager Hipwee.
Menurut pria yang akrab dipanggil Fanbul itu, perubahan algoritma dari kronologis ke relevansi akan sangat menguntungkan brand yang sudah memahami karakter audience-nya, pun memiliki strategi matang untuk meng-engage mereka. Fokus brand pun bakal beralih, dari sekadar berburu pengikut baru ke menyediakan konten yang mudah di-like atau share oleh para followers.
Irfan Prabowo alias Fanbul, Social Media Strategist dan Community Manager Hipwee
© 2016 techno.id
Di sisi lain, penghapusan chronological order bakal membuka jalan yang lebih lapang bagi pelaku UKM yang cuma punya sedikit followers, tetapi rajin berinteraksi. Kedekatan dengan audience pun menjadi kriteria wajib dalam blueprint strategi media sosial suatu brand.
"Percuma kita punya 70 ribu followers ketika dari 70 ribu itu cuma 1.000 yang ter-engage dengan kita, yang rutin nge-like atau komen. Karena mungkin cuma mereka yang merasa dekat dengan konten kita," imbuhnya saat ditemui Techno.id pasca menjadi pembicara di #RuangIdeHipwee Malang (29/03/16).
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua