Indonesia bersiap sambut grand design sains tahun 2016 mendatang

Ilustrasi Sains © 2015 techno.id
Techno.id - Indonesia bakal bersiap menyambut grand design atau kerangka besar sains nasional di tahun 2016 mendatang. Grand design ini nantinya akan berisi topik-topik penelitian dalam jangka waktu tertentu, termasuk produk lanjutan dari riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia beserta pendanaannya.
"Nantinya akan diusahakan menjadi Keputusan Presiden. Kami menargetkan pada bulan Februari atau Maret tahun 2016 sudah menjadi draft yang bisa dikomunikasikan ke publik," terang Muhammad Dimyati Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti.
- Tahun ini, Kemristekdikti targetkan 6.500 publikasi ilmiah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, mengatakan bahwa angka publikasi ilmiah sebanyak 5.500 di tahun 2015 tergolong rendah
- Tahun 2019 sebanyak 350 inovasi teknologi siap 'dipinang' industri Kemenristekdikti targetkan 350 inovasi teknologi 'siap pakai' untuk menunjang perkembangan industri.
- LIPI: Anggaran IPTEK Indonesia masih tertinggal jauh LIPI: Untuk mengejar ketertinggalan, peneliti Indonesia harus menggandeng swasta atau lembaga luar negeri sebagai pendanaan
Seperti dikutip dari Antara (9/11/15), salah satu tujuan utama dibuatnya grand design ini adalah demi meningkatkan inovasi penelitian dan menyusun perencanaan riset-riset yang akan dilakukan di masa depan. Untuk mendukung terwujudnya grand design ini, Kemristekdikti dilaporkan telah membentuk kelompok kerja (pokja) yang bertugas mengumpulkan data. Pokja ini menurut Dimyati, beranggotakan mereka yang tergabung dalam lembaga penelitian di Indonesia, Dewan Riset Nasional, dan para akademisi dari perguruan-perguruan tinggi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Dimyati menyampaikan bahwa perkembangan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia saat ini belum memberikan sumbangan yang signifikan terhadap peningkatan daya saing dari segi kreativitas dan inovasi. Ia mengatakan jika saat ini saja Indonesia ada di posisi ke 37 dari 144 negara yang paling produktif menghasilkan penelitian menurut survei dari The Global Competitiveness Report tahun 2014-2015.
Dari 12 bidang atau pilar kompetitif yang dinilai, kesiapan teknologi Indonesia memiliki peringkat terendah yakni di posisi ke-77. Sementara yang tertinggi justru datang dari ukuran pasar.
"Selain itu, kita juga merindukan datangnya penerima nobel dari Indonesia," kata Dimyati.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini