Chariot for Women, layanan ride sharing khusus wanita
Techno.id - Layanan ride sharing memang sangat efektif untuk mengurangi kemacetan di kota besar. Namun beberapa orang berpendapat bahwa layanan ini juga memiliki resiko yang cukup tinggi, mengingat kedua penumpang yang berbagi bangku belakang taksi tersebut tidak saling mengenal.
Seorang pengemudi Uber yang bernama Michael Pelletz kemudian meluncurkan sebuah layanan ride sharing, namun sedikit berbeda yang telah dimiliki oleh Uber. Seperti yang telah diberitakan oleh TechCrunch pada hari Sabtu (09/04/16) lalu, layanan ride sharing yang satu ini hanya dikhususkan untuk kaum hawa saja.
-
Kurangi kemacetan, BMW berikan layanan car sharing, apa itu? Apa beda layanan ini dengan ride sharing yang telah diperkenalkan oleh Uber beberapa waktu lalu?
-
Butuh tumpangan? Yuk coba TemanJalan.co Melalui TemanJalan.co, diharapkan mahasiswa bisa mendapatkan tumpangan dengan tujuan yang sama sekaligus mengurangi mobilitas kendaraan.
-
UberEVENTS, layanan antar setelah Anda lelah berpesta Tak bisa pulang setelah berpesta hingga jauh malam? Pakai saja UberEVENTS.
Bernama Chariot for Women, ride sharing ini tak hanya mengangkut penumpang wanita, namun pengemudinya pun juga kaum hawa. Sebagai langkah awal, Chariot for Women akan dirilis di Boston pada tanggal 19 April 2016 nanti.
"Pada dasarnya masih sama dengan layanan ride sharing lainnya," ujar Pelletz dalam sebuah wawancara melalui telepon. "Ada aplikasi untuk pengemudi dan juga bagi penumpang. Yang membuat kami berbeda adalah fitur keamanan yang sering dilupakan oleh aplikasi lainnya," lanjutnya menjelaskan.
Yang membuat layanan ini unik, baik pengemudi maupun penumpang akan mendapatkan sebuah kode sesaat setelah pemesanan dilakukan. Kode tersebutlah yang harus dicocokkan sebelum penumpang naik ke dalam taksi.
Selain para penumpang wanita, Chariot for Women juga melayani penjemputan penumpang dalam berbagai gender yang berusia di bawah 13 tahun. Sementara untuk mereka yang berumur di atas 13 tahun hanyalah yang memiliki identitas sebagai wanita saja, termasuk para transgender, yang telah memiliki identitas sebagai wanita.