Apple sindir perusahaan lain soal privasi pengguna

CEO Apple: Tim Cook © 2015 9to5mac.com
Techno.id - Ada sebuah kejadian unik terjadi saat acara Freedom Awards Dinner digelar kemarin malam di Washington D.C, AS. Sebagai orang nomor satu di perusahaan Apple, Tim Cook saat berpidato secara digital sempat menyebut banyak perusahaan 'Silicon Valley' telah gagal dalam menjaga privasi pengguna di dunia teknologi.
Silicon Valley sendiri adalah sebuah julukan bagi daerah selatan dari San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat. Julukan ini muncul karena daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi seperti Adobe, Apple, Cisco, eBay, Google, Intel, Yahoo, dan sejenisnya.
- Kalau Steve Jobs masih hidup, ia pasti akan bela Apple mati-matian "Saya rasa ponsel tidak perlu punya backdoor."
- CEO Apple: FBI bisa rugikan Amerika "Perlindungan data milik masyarakat itu sangat penting."
- Tim Cook dan para petinggi perusahaan TI rapat tertutup, ada apa? Kabarnya, mereka ingin menjegal langkah Donald Trump ke White House.
Kejadian tersebut bermula ketika CEO Apple tersebut berpidato soal langkah-langkah yang ditempuh oleh Apple dalam melindungi privasi pelanggan. Dengan tegas Tim Cook menuturkan, tidak ada alasan apa pun bagi pengguna untuk mengorbankan privasi mereka.
Di saat yang bersamaan pula, Tim Cook juga mengungkapkan bahwa banyak perusahaan teknologi lainnya yang dengan sengaja mengumpulkan informasi pribadi pengguna untuk tujuan bisnis. Seperti dikutip 9to5mac.com (02/06/2015), Tim Cook mengatakan:
"Saya berbicara kepada Anda dari Silicon Valley, di mana beberapa perusahaan yang paling menonjol dan sukses telah membangun bisnis melalui informasi pribadi pengguna. Mereka melahap segala sesuatu dan mencoba untuk mencari keuntungan dari itu. Kami pikir itu salah, dan itu bukan jenis perusahaan yang Apple inginkan," ujar Tim Cook melalui layar LCD lebar di ruangan tersebut.
Tim Cook menambahkan, Apple mempercayai bahwa pelanggan harus sepenuhnya mengendalikan informasi sendiri. Di samping itu, ia juga menegaskan bahwa layanan gratis tidak berarti resiko privasi harus dikorbankan. Menariknya, sang CEO bahkan menyebut layanan foto terbaru Google adalah salah satu contohnya.
"Anda mungkin ingin menyebut bahwa itu adalah layanan gratis. Tapi kami tidak berpikir mereka akan layak memiliki alamat email Anda, riwayat penelusuran Anda, bahkan koleksi-koleksi foto yang dengan sengaja dijual untuk tujuan iklan," tutur Tim Cook.
Setelah selesai berbicara soal privasi, Tim Cook melanjutkan tentang fitur enkripsi dan langkah-langkah Apple selanjutnya untuk memastikan bahwa semua data pengguna terlindungi dengan aman. Uniknya, Tim Cook juga sempat mengakui bahwa dirinya pernah melihat beberapa upaya dari pemerintah untuk dapat mengakses dari pribadi warganya.
"Kami sudah menawarkan alat enkripsi di setiap produk kami seperti iMessage dan FaceTime selama bertahun-tahun dan kami akan tetap di jalan tersebut. Kami pikir itu adalah fitur penting bagi pelanggan yang ingin menyimpan data dengan aman dan kami mempercayai bahwa isi pesan teks dan video chatting Anda bukanlah urusan kami," jelas Tim Cook.
"Penjahat akan menggunakan setiap alat teknologi yang dimiliki untuk mendapatkan akun seseorang. Dan jika mereka tahu ada 'kunci' tersembunyi di suatu tempat, mereka tidak akan berhenti sampai mereka menemukannya," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui selama menjabat sebagai orang nomor satu Apple, Tim Cook sangat terbuka dalam menyikapi segala kebijakan keamanan perusahaan. Di situs resmi Apple, Tim Cook bahkan sempat menyertakan surat terbuka mengenai kebijakan Apple.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini