Siap-siap, wearable devices bakalan segera digusur tren baru

Ilustrasi smartwatch © 2016 Shutterstock
Techno.id - Sekitar 2-3 tahun lalu, penggiat teknologi di seluruh dunia cukup tertarik dengan perkembangan produk inovatif yang dikenal wearable device. Bahkan, banyak pihak menggadang-gadang produk wearable devices bakalan banyak diadopsi masyarakat dunia.
Memang wearable devices cukup berkembang dari sisi bentuk. Berbagai perusahaan melakukan inovasi dengan membuat wearable devices dalam bentuk gelang pengukur aktivitas, kacamata pintar, jam tangan pintar dan beragam bentuk lain yang bisa dipakai secara mudah.
- Mulai 1960, wearable device dikembangkan supaya makin canggih Wearable akan semakin populer di sektor kesehatan untuk mendiagnosa keadaan tubuh.
- 4 Teknologi ini digadang-gadang bisa menggantikan ponsel cerdas di masa depan Belakangan ini muncul beberapa teknologi yang digadang-gadang bisa menggantikan smartphone
- 9 Fashion item ala futuristik ini punya teknologi canggih yang keren canggih banget nih.
Sayang, perkembangan wearable devices yang belum begitu sukses sudah diprediksi bakalan tergusur tren baru. Internables disebutkan diyakini para pengguna smartphone nantinya akan menggantikan fungsi wearable devices dalam mengontrol kesehatan.
Ericsson Consumer Labs yang mengumumkan soal tren baru di dunia teknologi 2016, menyebutkan internables berfungsi layaknya wearable devices dalam bentuk sensor yang ditanamkan ke dalam tubuh dan berfungsi sebagai pengontrol kesehatan maupun memperkuat fungsi organ tubuh penggunanya.
"Baru 2-3 tahun lalu bicara tentang wearable, connected device yang bisa dipakai. Sekarang 50 persen dari pengguna smartphone percaya sensor bisa ditanam dalam tubuh sendiri seperti di film-film. Teknologi ini bisa membantu orang supaya memiliki physical capabilities lebih, misalnya mata dan pendengaran bisa langsung translate," ujar Hardyana Syintawati, VP Marketing and Communications Ericsson Indonesia.
Perempuan yang akrab dipanggil Nana tersebut mengungkapkan 8 dari 10 orang yang menjadi sampel riset Ericsson Consumer Labs tertarik menggunakan teknologi ini. Mereka juga memimpikan internables nantinya bisa meningkatkan kemampuan sensorik seperti penglihatan, pendengaran dan memori penggunanya.
"Nantinya mungkin saja ada chip connected yang di-implant ke dalam tubuh untuk membantu meningkatkan memori, hearing improvement, bahkan direct translation. Jadi kalau kita nonton film Korea sudah langsung kita mengerti karena diterjemahkan ke Bahasa Indonesia di kuping kita," jelas Nana di Marche Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Hasil riset ini diumumkan dalam laporan berjudul 10 Tren Teknologi Teratas. Penelitian ini dilakukan Ericsson Consumer Labs dengan mengambil sampel dari hasil wawancara dengan 40 ribu responden di 24 negara.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini