Kompensasi CEO BlackBerry pun ikut 'terjun bebas'

Kompensasi CEO BlackBerry pun ikut 'terjun bebas'

Techno.id - Seiring berjalannya waktu, popularitas raksasa smartphone BlackBerry kian menurun. Penyebabnya tak lain adalah karena popularitas Android dan iOS yang secara konsisten menunjukkan tren positif dan terus meningkat.

Akibatnya, keuangan perusahaan asal Kanada tersebut kian merosot tajam, tak terkecuali bagi sang CEO BlackBerry, John Chen. Seperti dilaporkan Wall Street Journal (21/05/2015), kompensasi atau bonus yang diterima pria kelahiran Hong Kong tersebut turun drastis daripada tahun lalu.

Wall Street Journal mengabarkan di tahun fiskal 2015, kompensasi (bonus) orang nomor satu di perusahaan BlackBerry ini sebesar USD 3,4 juta atau setara dengan Rp 44 miliar. Angka tersebut jauh lebih rendah daripada tahun lalu yang mencapai USD 85,8 juta. Dengan kata lain, pendapatan Chen turun hingga 96 persen.

Sekadar informasi bahwa sebagai seorang CEO BlackBerry, Chen menerima gaji pokok di tahun fiskal 2014 sebesar USD satu juta. Sedangkan di tahun fiskal 2015, Chen menerima USD 1 juta dolar dan gaji intensif sebesar USD 2,4 juta.

Wall Street Journal melaporkan, penyebab utama 'terjun bebas'nya kompensasi Chen adalah karena nilai saham BlackBerry menurun saat ia bergabung dengan perusahaan. Selain itu, BlackBerry di bursa saham NASDAQ dan Toronto Stock Market juga tidak sesuai target perusahaan, tak terkecuali bisnis smartphone.

Selama menjabat sebagai CEO, kinerja Chen diapresiasi oleh banyak orang. Ia dianggap mampu membuat kondisi neraca keuangan BlackBerry stabil. Padahal, keuangan BlackBerry sebelumnya menurun drastis akibat smartphone BlackBerry 10 tidak diminati di pasaran (BlackBerry 10 dirilis pada saat John Chen resmi dan baru saja diangkat sebagai CEO pada November 2013).

Di bawah kekuasaan Chen, BlackBerry memang lebih cenderung berperan sebagai perusahaan penyedia software keamanan untuk mobile dan tidak terlalu bergantung pada penjualan smartphone yang kian menurun.

Dengan kondisi perusahaan seperti ini, Chen dihadapkan dengan tantangan untuk mendatangkan pemasukan (revenue). Ia diharuskan untuk tidak hanya mendatangkan profit bagi perusahaan, melainkan juga revenue yang harus terus tumbuh.

(brl/red)