BlackBerry berjuang ditengah persaingan ketat pasar smartphone dunia

BlackBerry berjuang ditengah persaingan ketat pasar smartphone dunia

Techno.id - Beberapa waktu belakangan ini pangsa pasar BlackBerry dikabarkan tengah mengalami masa surut. Pada kuartal terakhir 2014 lalu saja, penjualan BlackBerry secara global hanya mencapai angka 1,6 juta. Jauh tertinggal jika dibandingkan dengan penjualan iPhone yang mencapai angka 61,2 juta.

Banyak pihak pesimis dengan kelanjutan bisnis ponsel yang booming dengan layanan BlackBerry Messenger-nya tersebut. Namun, John Chen, CEO yang baru memimpin BlackBerry selama 18 bulan ini mengungkapkan bahwa ia yakin di bawah kepemimpinannya, BlackBerry akan kembali menjadi raja di pasar smartphone dunia.

BlackBerry berjuang ditengah persaingan ketat pasar smartphone dunia

John Chen, CEO BlackBerry 2015 businessinsider.co.id

Chen mengungkapkan, dirinya dan jajaran direksi saat ini tengah mengubah haluan bisnis BlackBerry. Seperti dilaporkan oleh Business Insider (19/5/15), Chen kembali memfokuskan bisnis BlackBerry untuk membidik pasar perusahaan maupun pemerintahan. Kendati demikian, Chen tak memungkiri jika perusahaannya masih memproduksi ponsel untuk pasar awam meski dalam jumlah terbatas.

Menurut Chen, produksi ponsel BlackBerry untuk pasar awam masih dilakukan untuk menjawab kebutuhan akan ponsel yang menawarkan tingkat keamanan tinggi. Chen bahkan sesumbar dengan konsep yang ditawarkannya tersebut, ponsel hasil rakitannya ini dapat bersaing dengan ponsel-ponsel papan atas seperti iPhone maupun Samsung Galaxy.

"Saat ini, banyak orang membutuhkan keamanan tingkat tinggi untuk perangkat mobile-nya, terutama ponsel. Oleh karena itu BlackBerry masih hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut. Sebagai contoh, Angkatan Darat Amerika masih menggunakan BlackBerry untuk komunikasi," ungkap Chen.

Chen sepertinya berpikir bahwa ada kesempatan untuk membuat bisnis ponsel yang dipimpinnya meraup keuntungan. Namun, Chen lupa bahwasanya persaingan di dunia smartphone saat ini cukup ketat, terlebih jika ponsel produksinya hanya mengunggulkan sisi keamanan saja.

(brl/red)