Kalimantan Timur siap bangun PLTN

Kalimantan Timur siap bangun PLTN

Techno.id - Kalimantan Timur menyatakan siap untuk memiliki PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), hal ini disampaikan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Seperti yang dilansir oleh Antara (10/05/15), jika hal ini diizinkan oleh pemerintah pusat, maka Provinsi Kalimatan Timur akan menjadi basis awal pembangunan PLTN di Indonesia.

"Kami tinggal minta izin presiden dan kami sangat berharap diizinkan," kata Awang Faroek dikutip dari Antara (10/05/15).

Menurutnya, apabila pemerintah pusat telah mengeluarkan izin yang dimaksud, maka pembangunan PLTN bisa dimulai pada tahun 2016. Terkait hal ini, Pemprov Kaltim sudah melakukan sejumlah kajian yang diperlukan untuk pembangunan PLTN tersebut, dengan rencana lokasi pembangunan di Talisayan (Kabupaten Berau) dan di Kecamatan Sangatta (Kabupaten Kutai Timur).

"Kita perlu lahan di pesisir, dekat laut dan pelabuhan," tambahnya.

Soal pemilihan kawasan pesisir, Awang Faroek menjelaskan hal itu untuk memudahkan pengangkutan material di awal pembangunan dan kemudian kemudahan menyampaikan pasokan segala kebutuhan.

Selain itu, Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), lanjut Awang, juga sudah menyampaikan dukungan atas proyek pembangunan PLTN yang pra studi kelayakannya sudah dilakukan pada 2007-2009. Dalam kajian tersebut, dua wilayah tersebut adalah lokasi paling potensial dan aman berdasarkan pertimbangan tapak, kesiapan teknologi, kondisi infrastruktur dan potensi pengembangan regional.

Ia juga memaparkan bahwa Pemprov Kaltim telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Industri Nuklir Indonesia (Inuki) untuk turut dalam pembangunan PLTN. Kedua institusi itu meyakini Kaltim merupakan pulau yang aman untuk membangun pembangkit karena bebas dari gempa.

"PLTN itu cocok di Kaltim karena tidak ada gempa. Kami sudah bilang mau mintakan izinnya ke Presiden Jokowi besok. Kalau diizinkan, saya bersama Batan akan bisa mulai pembangunan PLTN di Kaltim," kata Awang.

"Kami sudah siap 50 megawatt di tahap awal (pengoperasian PLTN). Nantinya tentu bisa berkembang menjadi hingga 1.000 megawatt," tutup Awang.

(brl/red)