'Iron Man' ramai diberitakan, BPPT pun turut berkomentar

Tawan dan tangan robot buatannya © merdeka.com/Gede Nadi Jaya
Techno.id - Beberapa waktu lalu, tangan robot buatan I Wayan Sumardana atau yang akrab dipanggil Tawan telah menyeruak di berbagai media. Banyak dari masyarakat yang ingin melihat langsung dan membuktikan informasi itu. Santer informasi itu, membuat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun turut berkomentar.
Seperti yang telah diberitakan oleh Merdeka.com® pada hari Kamis (28/01/16), Direktur Pusat Teknologi BPPT, Yudi Purwantoro mengatakan bahwa inovasi yang dilakukan Tawan patut diapresiasi. Melihat dari latar belakang kegunaannya sebagai alat bantu untuk mencari nafkah lantaran enam bulan lalu dirinya mengalami stroke. Pastinya, dalam keadaan tersebut, dia harus tetap berusaha menghidupi dia dan keluarganya.
- Berkaca kasus Kusrin, I Wayan diingatkan jaga inovasi tangan robot Tawan akhirnya berhasil menciptakan robot tangan jenis EEG yang bisa dikontrol hanya dengan otak.
- Netizen paparkan sederet bukti untuk pastikan Iron Man Indonesia hoax Kontroversi tangan robot yang dibuat I Wayan menyeruak.
- BuTo, robot lokal ala Real Steel yang diproyeksi menyerupai robot NASA Mengimplementasikan kecerdasan buatan untuk sistem pengendalian lengan si robot.
"Seorang Wayan selaku individu dapat membuat alat bantu seperti itu hebat!" ujarnya seperti yang dikutip Merdeka.com dari website resmi BPPT.
Meski demikian, dilihat dari sisi idealnya sebuah robot, Yudi mengakui hasil inovasi Tawan bukan termasuk dalam kategori robot. Pasalnya, untuk dianggap sebagai kategori robot, harus memiliki beberapa kaidah, utamanya adalah sistem kepintaran.
"Sederhananya, semua dikerjakan berdasarkan komputerisasi dan diinput sistem perintah dengan akurasi yang tinggi serta terdapat sistem kendalinya. Hasil buatan Tawan itu, sebenarnya masuk dalam kategori alat bantu karena tidak ada sistem kepintaran. Tetapi, meski begitu hal tersebut juga positif karena kreatif dan tepat guna," ujarnya menjelaskan.
Mengenai pengembangan robot di Indonesia, Yudi mengungkapkan di beberapa perusahaan multinasional memang telah menggunakan robot. Namun itupun hasil pengembangan yang dibawa dari negara asalnya.
"Orang Indonesia juga mampu membuat robot. Bahkan kita sempat menjuarai kontes robot di tingkat internasional," lanjutnya.
Mengenai mahasiswa yang diklaim membuat kursi roda yang bisa dikendalikan otak manusia, Yudi menyebut sampai saat ini di dunia internasional belum ada satupun yang dapat membuat robot yang mampu dikendalikan nalar manusia.
"Hal itu mungkin sedang dikembangkan. Namun sampai saat ini masih sebatas tontonan film saja," pungkasnya.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua