Diam-diam, Google jalankan proyek "Accelerate Mobile Pages"

Ilustrasi Google © 2015 Shutterstock
Techno.id - Pergeseran tren mengakses informasi ke perangkat mobile baru saja diakui Google dari data yang tersimpan selama musim panas tahun 2015. Menurut raksasa internet tersebut, jumlah hasil pencarian mobile di bulan Juni hingga September mencapai 100 miliar dan diklaim telah melebihi angka di perangkat desktop.
Di saat yang bersamaan, Google memang tidak menyebutkan secara rinci berapa jumlah hasil pencarian untuk perangkat desktop dalam kurun waktu tersebut. Namun pihaknya mengaku saat ini tengah mengoptimalkan situsnya untuk halaman mobile melalui proyek yang dinamakan Accelerate Mobile Pages (AMP).
- Lagi, Google tegaskan lebih prioritaskan situs ramah mobile Pembaruan algoritma baru Google diprediksi bakal makin menyudutkan situs yang hanya ramah desktop
- Google mulai pertimbangkan peringkat untuk situs mobile-friendly Semakin baik layout mobile-friendly suatu situs, semakin bagus pula peringkat Google yang akan didapatkan
- Google akan uji coba mobile-optimized di Indonesia Beruntung, Google akan lakukan uji coba teknologi baru mobile-optimized di Indonesia!
Sebagaimana dikutip dari blog resmi Google (07/10), AMP adalah sebuah proyek open source yang bertujuan untuk mempercepat loading halaman saat diakses melalui mobile. Meski baru saja diumumkan, sejumlah pihak meyakini jika Google sudah memulai proyek ini sejak satu bulan yang lalu secara diam-diam.
"Kami ingin halaman web yang kaya akan konten seperti video, animasi, dan grafis dapat bekerja bersama smart ads dan dapat diakses dengan cepat. Kami juga ingin satu kode yang sama dapat digunakan di berbagai platform, sehingga dapat diakses di berbagai jenis ponsel dengan cepat," tulis Google.
Menurut informasi yang dihimpun dari VentureBeat (08/10), inti dari sistem kerja Accelerate Mobile Pages adalah memanfaatkan cache pada aplikasi browser. Pada intinya, halaman situs akan terbuka lebih cepat saat diakses lebih dari satu kali. Menariknya, sistem cache pada AMP juga diklaim lebih hemat bandwidth.
Meskipun baru saja diumumkan secara resmi, Google disebutkan sudah menggandeng beberapa perusahaan internet dan penerbit terkemuka untuk mengembangkan proyek AMP. Di antaranya adalah Twitter, Pinterest, BuzzFeed, Hearst, The New York Times, The Economist, Time, Gannett, dan BBC.
RECOMMENDED ARTICLE
- Google diketahui beli domain abcdefghijklmnopqrstuvwxyz.com
- Aplikasi Google Translate kini mampu terjemahkan aplikasi lain
- Apple dan Google jadi dua brands teratas yang paling berharga
- Tips menampilkan hasil pencarian gambar animasi di Google
- Google hendak rancang headset dengan dukungan teknologi hologram
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini