Buka pabrik, Oppo sediakan 2.000 lapangan kerja di Tangerang

Buka pabrik, Oppo sediakan 2.000 lapangan kerja di Tangerang

Techno.id - Pembangunan pabrik di Indonesia biasanya akan membuka lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Begitu juga dengan pabrik smartphone baru yang dimiliki Oppo di kawasang Mauk, Tangerang, Banten yang sudah mulai beroperasi sejak bulan Agustus ini.

Pabrik ponsel yang berdiri di atas lahan seluas 27 ribu meter persegi tersebut diklaim akan menyerap tenaga kerja bagi masyarakat sekitar dalam jumlah besar. Tak tanggung, Oppo mengaku siap menampung 2.000 pegawai di fasilitas pabrik ponsel pertama miliknya di luar Tiongkok tersebut.

Kapasitas pabrik ini kalau berjalan sepenuhnya bisa memproduksi smartphone sampai dengan 500 ribu unit tiap bulan. Sedangkan untuk kapasitas karyawan kita bisa tampung hingga 2.000 karyawan, kata William Khalim, Asisten Manager HR Department Indonesia Oppo Electronics.

Buka pabrik, Oppo sediakan 2.000 lapangan kerja di Tangerang

Meskipun mampu menampung 2.000 karyawan, fasilitas produksi Oppo di Tangerang itu hingga kini baru mempekerjakan 150 orang pegawai. Pihak perusahaan yang berkantor pusat di Tiongkok itu mengaku baru akan menambahkan jumlah pegawainya secara bertahap sesuai kebutuhan pabrik.

Saat ini kita baru menampung sekitar 150 pegawai untuk menangani kebutuhan produksi di pabrik baru ini. Sampai akhir tahun kita harapkan sekitar 1.000 pekerja yang sudah bergabung di fasilitas produksi kami ini, tambah William saat tim Techno.id mengunjungi pabrik Oppo di Tangerang.

Buka pabrik, Oppo sediakan 2.000 lapangan kerja di Tangerang

Lebih lanjut, pihak human resources Oppo Indonesia menyatakan sedikit kesulitan untuk mendapatkan pegawai jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat. Mereka mengaku menerapkan standar khusus yang perlu dipenuhi setiap calon pegawai yang ingin bergabung bersama perusahaannya.

Gak gampang juga kan mendapat pegawai dalam jumlah besar, terlebih kami menerapkan spesifikasi khusus bagi karyawan di pabrik ini. Tapi, kami akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pegawai pabrik dengan masyarakat lokal yang telah diberi pelatihan terlebih dulu, tandas William.

(brl/red)