Amazon mulai 'tunduk' di Eropa

Logo Amazon © 2015 techno.id
Techno.id - Salah satu raksasa e-commerce dunia, Amazon diketahui selama beberapa tahun belakangan telah menghindari persentase pajak besar yang telah ditetapkan oleh pemerintah Eropa melalui Luxembourg. Sebagaimana diketahui, Luxembourg adalah negara yang menetapkan nilai pajak terendah daripada negara Eropa lainnya.
Atas dasar tersebut, Luxembourg sering dimanfaatkan sebagai 'ladang basah' oleh perusahaan teknologi besar untuk menghindari nilai pajak yang tinggi. Selain itu, salah satu negara terkecil di Eropa tersebut juga dimanfaatkan untuk menimbun barang-barang perusahaan dalam jumlah besar.
Hal tersebut tampaknya 'terendus' oleh The European Comission (lembaga berwenang di wilayah Eropa) dan menganggap Amazon telah melakukan tindakan ilegal. Lembaga tersebut mengatakan bahwa Amazon secara diam-diam telah melakukan proses penggelapan jual beli di beberapa pasar terbesar di Eropa melalui Luxembourg.
Menariknya, Amazon ternyata bukanlah satu-satunya perusahaan besar yang memanfaatkan negara Luxembourg untuk menghindari pajak tinggi yang ditetapkan di wilayah Eropa. Namun menurut Wall Street Journal, Amazon dilaporkan akan mulai mengikuti aturan mengenai pajak di wilayah Eropa khususnya Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol per tanggal 1 Mei.
Sebagai contoh, seorang kanselir dari Inggris bernama George Osbourne telah memperkenalkan sebuah hukum baru yang sering disebut sebagai "Google Tax" pada bulan April lalu. Hukum tersebut ditujukan bagi mereka (perusahaan teknologi) yang mengalihkan pendapatan ke luar negeri dengan memberlakukan retribusi sebesar 25 persen untuk keuntungan domestik mereka.
Seiring berjalannya waktu, kebijakan tersebut ternyata berhasil 'melunakkan' perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Google, dan Facebook untuk melakukan wajib lapor pendapatan yang didasarkan oleh basis country-to-country.
Kini dengan 'tunduknya' Amazon terhadap peraturan pemerintah Eropa diharapkan dapat memberi contoh kepada perusahaan teknologi besar lainnya untuk mengikuti jejaknya. Namun kebijakan Amazon tersebut dianggap terlambat bagi masyarakat Eropa karena wacana tersebut sudah pernah dikatakan sekitar dua tahun yang lalu.
RECOMMENDED ARTICLE
- Amazon tawarkan layanan pengiriman satu jam sampai tujuan
- Amazon kirim barang langsung ke tangan pelanggan menggunakan drone
- Fitur baru Bing: Belanja langsung dari hasil pencarian gambar
- Mantan wakil presiden Amazon setuju kalau polisi punya Robocop
- Merasa tak berguna bagi dunia, pejabat Amazon pilih jadi polisi
HOW TO
-
Cara tampilkan alamat dan nomor di layar HP saat hilang untuk Android, hati jadi tenang
-
10 Trik bikin prompt ChatGPT yang spesifik dan hasilnya langsung bagus tanpa perlu revisi lagi
-
8 Cara terbaru atur grup WhatsApp agar lebih teratur dan efektif, sekali coba admin pasti suka
-
5 Cara terbaru perbaiki masalah kipas CPU rusak di PC agar tak lagi overheat dan lancar kembali
-
Cara mudah 2025 mengubah format dokumen menjadi PDF di Google Docs, tidak perlu aplikasi tambahan
TECHPEDIA
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik